Secara administrasirenca kegiatan Pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land berada di wilayah Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Secara langsung dan tidak langsung rencana pembangunan dan opersional Ramyana tersebut di prakirakan akan dapat memeberikan pengaruh dan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif kepada kehidupan masyarakat sekitar yang ada di Desa Cileungsi Kidul kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Oleh karena itu dalam kajian akan di uraikan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitarnya di bawah ini.
a . Letak dan luas wilayah
Berdasarkan data Desa
Cileunsi Kidul dalam angka tahun 2013, diketahui bahwa Desa Cileungsi Kidul
merupakan salah satu dari 12 desa yang ada yang ada di Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor. Memiliki ketinggian 200 mdpl dan curah hujan lebih kurang 2000
mm dengan rata – rata suhu udara 24-30oC, bentuk wilayah rata – rata
datar dan wilayah berombak mencapai sekitar 40%. Luas Desa Cileungsi Kidul
adalah 622,25 Ha dengan batas – batas wilayah : Sebelah utara ( Desa Cipenjo
dan Desa Cileungsi), sebelah timur ( Desa Mekarsari), sebelah selatan ( Desa
Dayeuh) dan sebelah barat (Desa Cileungsi dan Kecamatan Gunung Putri).
b. Kependudukan
1. Jumlah penduduk
Dalam setiap pelaksanaan
pembangunan, penduduk merupakan factor penentu, karena penduduk tidak saja
berperan sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan. Oleh karena
itu pengelolaan penduduk perlu diarahkan pada pengendalian kuantitas,
peningkatan kualitas serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai cirri –
cirri dan karakteristik yang menunjang kegiatan pembangunan
Kegiatan
Pembangunan Ramayana
Oleh PT. Jakarta Inti
Landberlokasi di Desa Cileungsi Kidul,Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor.Dengan
kata lain dapat dikatakan warga sekitar
Desa tersebutbersentuhan langsung dengan kegiatan Pembangunan yang
diprakarsai oleh PT. Jakarta
Inti Land. Maka dari itu, peran aktif warga sekitar perlu
ditonjolkan, mengingat dampak baik ataupun buruk yang ditimbulkan dapat
dipastikan akan memberi efek domino dalam sendi-sendi kehidupan yang sebelumnya
telah dijadikan pegangan oleh masyarakat sekitar pembangunan.
Berdasarkan data Desa Cileungsi Kidul dalam angka Tahun 2013 bahwa
jumlah penduduk di Desa Cileungsi Kidul berjumlah 31.992 jiwa yang terdiri atas
jumlah penduduk laki – laki 16.217 jiwa dan jumlah perempuan 15.775 jiwa.
Jumlah penduduk Desa Cileungsi kidul berdasarkan kelompok umur tersaji dalam
tabel 1.
Tabel
1. Jumlah Penduduk
di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan
Berdasarkan Kelompok umur.
No
|
Kelompok
Umur
|
Jumlah
|
1
|
0
- 6
|
4,074
|
2
|
7.-
14
|
4,242
|
3
|
15
– 18
|
4,674
|
4
|
19
– 24
|
4,142
|
5
|
25
– 30
|
3,829
|
6
|
31
– 36
|
2,498
|
7
|
37
– 42
|
2,978
|
8
|
43
– 48
|
1,838
|
9
|
49
– 54
|
1,435
|
10
|
55
– 60
|
1,381
|
11
|
>60
|
898
|
Jumlah
|
31,992
|
Sumber
: Desa Cileungsi Kidul
Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan data dari
tabel di atas yang di sondir dari Profil Desa Cileingsi Kidul Kecamatan Cileungsi, bahwa menunjukan usia
19-60 tahun sangat mendominasi dan dapat
dikatakan juga sebagai usia produktif,
dimana tanggung jawab terhadap keluarga sangat besar juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan Agama terutama
peranan laki-laki sebagai pemimpin. Jumlah penduduk Desa Cileungsi Kidul adalah 31.992 Jiwa dengan usia
produktif (19-60
tahun) berjumlah 18.101 jiwa (56.58%), sedangkan untuk usia non-produktif (0-18 dan di atas 60 tahun)
berjumlah 13.891 jiwa
(43,42%).
Ini menunjukan kemampuan berfikir dan tenaga fisik masyarakat Desa Cileungsi
Kidul masih cukup baik guna mengambil sikap dan tindakan serta kerja yang
dijalankannya.
2. Pendidkan
Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari pendidikan
dasar hingga perguruan tinggi. Tingkat
kesejahteraan penduduk berkorelasi dengan tingkat pendidikan. Keberhasilan
pembangunan dapat dilihat dari berapa banyak penduduk yang bebas buta huruf,
dan berapa banyak sarana dan prasarana penunjang pendidikan.Pendidikan dapat bersifat
formal atau non formal (pendidikan luar sekolah).Adapun sarana pendidikan yang
tersedia di Desa Cileungsi
Kidul
Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat
yaitu mulai dari jenjang pendidikan usia dini (PAUD) sampai pendidikan Perguruan Tinggi (PT) baik dengan
status negeri maupun dengan status swasta. Untuk lebih jelasnya, tingkat pendidikan mayarakat di Desa Cileungsi Kidul
disajikan
pada Tabel 2.
Tabel
2.
Tingkat Pendidikan warga Desa Cileungsi Kidul
No
|
Pendidikan
|
Jumlah
|
1
|
TK/RA
|
653
|
2
|
SD/MI
|
870
|
3
|
SMP/MTS
|
1.031
|
4
|
SMA/MA
|
4.873
|
5
|
Sarjana/Diploma
|
1.177
|
6
|
Sedang sekolah
|
8.130
|
Jumlah
|
16.734
|
Sumber
: Desa Cileungsi KidulDalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk yang menyelesaikan
pendidikan didominasi oleh penduduk tamatan SMA/sederajat yang mencapai 4.873 jiwa, tamatan taman kanak-kanak
(TK) berjumlah 653
jiwa, SD/Sederajat 870
jiwa, SLTP/Sederajat 1.031 jiwa, tingkat Diploma dan Sarjana
berjumlah 1.177 jiwa, dan yang masih sekolah
berjumlah 8.130
jiwa. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan diDesa Cileungsi
Kidul
dapat dibilang cukup baik karena banyak masyarakatnya tamat lulus sekolah
menengah atas sampai perguruan tinggi.
Dengan
pendidikan yang dimiliki oleh seseorang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan orang dalam melakukan sesuatu. Bila tingkat pendidikannya tinggi maka
seseorang akan lebih inovatif dan kreatif dalam melakukan suatu pekerjaan,
begitu pula sebaliknya. Pendidikan biasanya dapat mencerminkan tingkat
produktivitas yang biasanya juga diikuti oleh meningkatnya pendapatan. Salah
satu usaha untuk meningkatkan kualitas penduduk adalah dengan cara meningkatkan
pendidikan baik formal maupun non formal.
3 .Tingkat
kepadatan dan Sebaran Penduduk
Keberadaan
penduduk di dalam suatu wilayah dalam
studi amdal sangat penting karena penduduk merupakan subjek dan
objek yang akan merasakan dampak dari suatu pembangunan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Meningkatnya pembangunan di bidang ekonomi, teknologi,
dan politik menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan terhadap barang dan
jasa, terutama yang disediakan oleh pasar. Diharapkan dengan adanya Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan untuk setiap rencana kegiatan pembangunan dapat mengurangi
dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimasi atau dihilangkan dengan
mencarikan teknik penyelesaian dampaknya.
Perubahan-perubahan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan dapat diperkirakan sebelum
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat diduga atau diperkirakan akibat-akibat
atau dampak-dampak yang akan terjadi.
Dengan demikian dapat
dicarikan teknik penyelesaian dalam mengantisipasi dampak yang timbul dan
meminimasi dampak. Tetapi apabila dampak yang akan timbul diperkirakan akan
merusak lingkungan hidup dan masyarakat luas dan pengantisipasian dampaknya
memakan waktu yang sangat lama dan sulit dalam pembiayaannya, maka rencana
kegiatan tersebut dapat dianggap tidak layak untuk dilakukan. Oleh karena itu
keberadaan suatu kelompok masyarakat atau penduduk pada umumnya akan dapat
menjadi kontrol dan pengawasan terhadap suatu kegiatan.
Rencana pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land secara
administratif berada dalam wilayah Desa Cipenjo dengan jumlah penduduk dalam angka Tahun 2013 berjumlah31.992 jiwa dengan luas wilayah 622,25 ha serta rasio jenis kelamin sebersar 102,8.
Kepadatan pendudukberdasarkan data profil Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat berikut tersaji dalam Tabel 3
Tabel
3.
Kepadatan dan sek rasio Penduduk
Desa Cileungsi Kidul
No.
|
Desa
|
Luas
(Km2 )
|
Jumlah
Penduduk (Jiwa)
|
Kepadatan/
|
Sex
ratio
|
Km2
|
|||||
1
|
Cileungsi Kidul
|
622,25
|
31.992
|
51,41
|
102,8
|
Sumber
: Desa Cileungsi Kidul Dalam Angka Tahum 2013
Kepadatan dan
persebaran penduduk disamping karena
dipengaruhi
oleh kuantitas dan kualitas sumber daya alam, juga dipengaruhi oleh mobilitas
penduduk. Oleh karena itu, dalam merencanakan kebijakan pada bidang
kependudukan, pola perpindahan penduduk perlu mendapat perhatian khusus
sehingga pemerataan sumber daya manusia terdidik dan pemerataan kegiatan
pembangunan dapat terlaksana.
c. Sosial ekonomi
1. Mata Pencaharian
Kondisi geografis wilayah sangat
menentukan jenis nafkah (mata pencaharian) atau pekerjaan masyarakat di wilayah
tersebut. Desa Cileungsi Kiduldalam pengelompokan ada tiga mata pencaharian
yang mendominasi, yaitu (1) Wiraswasta, Karyawan dan PNS. Berikut disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Mata pencaharian Desa Cileungsi Kidul
No
|
Jenis
Pekerjaan
|
Desa
Cileungsi Kidul
|
|
Laki
- laki
|
Perempuan
|
||
1
|
Wiraswata
|
2.290
|
468
|
2
|
Pengobatan alternatif
|
-
|
-
|
3
|
TNI
|
35
|
15
|
4
|
Seniman/Artis
|
-
|
-
|
5
|
Pensiunan
|
65
|
15
|
6
|
POLRI
|
55
|
10
|
7
|
Peternak
|
4
|
2
|
8
|
Petani
|
5
|
9
|
9
|
Perawat
|
-
|
45
|
10
|
Perangkat Desa
|
7
|
-
|
11
|
Pedagang
|
65
|
5
|
12
|
Pengrajin
|
45
|
60
|
13
|
Pengacara
|
2
|
-
|
14
|
Pembatu Rumah Tangga
|
25
|
107
|
15
|
Pelajar
|
4.157
|
3.973
|
16
|
PNS
|
200
|
140
|
17
|
Pedagang keliling
|
115
|
25
|
18
|
Pedagang Barang Kelontongan
|
140
|
25
|
19
|
Notaris
|
5
|
1
|
20
|
Montir
|
60
|
-
|
21
|
Konsultan
|
-
|
-
|
22
|
Karyawan
|
5.840
|
2.386
|
23
|
Guru
|
57
|
103
|
24
|
Belum Bekerja
|
3.189
|
2.955
|
Sumber : Desa Cileungsi kidul Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel
diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian di tiga desa tersebut berasal dari
berbagai jenis pekerjaan yang dijalankan. Jenis mata pencaharian yang
mendominasi adalah karyawan yang berjumlah 8.226 jiwa, kemudian wiraswasta yang
berjumlah 2.758
jiwa, dan pegawai negri sipil (PNS) yang berjumlah 340 jiwa. adapun yang masih duduk di
bangku sekolah cukup banyak juga yaitu berjumlah 8.130 jiwa dan yang belum mendapat
pekerjaan berjumlah 6.144
jiwa.
2. Kesempatan kerja dan
berusaha
Dilihat daroi data jenis mata pencaharian penduduk di
wilayah Desa Cileungsi Kidul dalam angka tahun 2013, maka kesempatan kerja dan
berusaha masyarakat adalah di bidang perdagangan, jasa, kontuksi dan industri.
Masih cukup banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan dan
ditambah lagi dengan yang masih sekolah dan akan segera menyelesaikan studinya
sehingga akan mencari kerja pula yang berarti jumlah tenaga kerja akan semakin
banyak.
Dari hasil wawancara langsung dengan masyarakat
Cileungsi Kidul, responden yang juga mewakili masyarakat Cileungsi kidul
mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan pembangunan dan operasional Ramayana
ini dapat menyerap tenaga kerja lokal mulai dari awal pembangunan hingga operasionalnya.Sedangkan
peluang usaha yang dapat dijalankan adalah usaha rumah makan, loudry, rumah
kontrakan dan lain sebagainya.
3. Fasilitas Ekonomi
Sarana perekonomian yang ada di wilayah
studi diantaranya berupa alat transportasi dan yang utama digunakan oleh
penduduk adalah berupa transportasi pribadi dan umum. Alat transportasi pribadi
yang digunakan adalah sepeda motor dan mobil pribadi, sedangkan sarana
transportasi umum yang digunakan penduduk ojek dan angkutan perkotaan (angkot).Di wilayah studi, sarana
pembelanjaan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk yaitu warung.
Sementara lembaga keuangan yang ada di wilayah studi diantaranya adalah
kelompok simpan pinjam. Lembaga keuangan rakyat ini biasa digunakan oleh para
penduduk sebagai sarana untuk meminjam modal usaha.
d. Sosial Budaya
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi
sosial atau pelapisan masyarakat dapat ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan dan tingkat pendapatan serta kondisi fisik bangunan rumah tempat
tinggal masyarakat sekitarnya.Status sosial ekonomi mayarakat Desa Cileungsi
kidul secara umum berada pada status sosial menengah dengan mata pencaharian
cukup didominasi oleh karyawan, wiraswasta, dan PNS.Pada umumnya sumber ekonomi
di lokasi pembangunan Ramayana bersal dari sektor perdagangan dan industri.
2. Perubahan Sosial
Kehadiran
proyek pembangunan Ramayana diperkirakan berpengaruh terhadap pola kehidupan
masyarakat sekitar, yang diikuti dengan perubahan dengan perubahan pola
interaksi sosial, perubahan pola pekerjaan, peningkatan penghasilan masyarakat
secara ekonomi. Konsekuensi lain adalah berpengaruh terhadap pola hidup dan
hubungan sosial yang ditandai dengan pergeseran berbagai dinamika kehidupan,
perubahan pola interaksi sosial yang sederhana ke pola interaksi yang kompleks
serta menembus batas pedesaan dan wilayah, bertambahnya penduduk sehingga
berbagai pola kehidupan saling mempengaruhi baik dari segi kelembagaan sosial,
interaksi sosial, tindakan serta persepsi atau pandangan masyarakat disekitar
lokasi rencana pembangunan Ramayana.
3. kelembagaan sosial
Sarana dan
fasilitas pendidikan merupakan salah satu unsure paling penting dalam
kelembagaan sosial masyarakat.Kelengkapan sarana dan fasilitas pendidikan baik
pendidikan formal maupun non-formal mencerminkan tingkat kemajuan suatu
masyarakat. Setiap masyarakat kapan dan dimanapun ia berada selalu memiliki
pranata sosial yang berfungsi sebagai tata aturan guna kelangsungan hidup
mereka sehari – hari dan dari suatu generasi berikutnya. Jadi, pranata sosial
itu sebenarnya berisi tata nilai norma – norma sosial dan agama, adat istiadat,
kebiasaan, pantangan dan lain sebagainya. Karena sifatnya yang abstrak maka
sulit diukur secara kuantitaif dan presisi yang tinggi, kecuali dengan metode
kualitatif.
Kelembagaan
sosial tidak terlepas dari pranata sosial, kedua aspek sosial saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. System nilai – nilai
sosial, norma – norma, aturan – aturan tertentu yang mengikat perilaku sosial
masyarakat guna mempertahankan keteraturan sosial dibakukan dalam kelembagaan
sosial. Keragaman kelembagaan itu sendiri bergantung pada kompleksitas
kebutuhan sosial masyarakat.Semakin maju dan modern suatu masyarakat maka
tingkat keragaman kelembagaan sosialnya semakin banyak dan komleks.
Aspek
kelembagaan sosial masyarakat diwilayah studi menunjukan adanya keanekaragaman
kelembagaan sosial masyarakat, namun varian tersebut tidak terlalu
mencolok.Kondisi awal keanekaragaman kelembagaan sosial masyarakat cenderung baik
dan memadai yang artinya pertumbuhan dan perkembangan unsur – unsur kelembagaan
sosial masih dapat beriringan sejalan secara berimbang dengan perubahan sosial
masyarakat.Meskipun demikian, secara konseptual para ahli menyebutkan bahwa
factor percepatan pertumbuhan dan perkembangan kelembagaan sosial ini bersifat
lamban dan tidak secepat perubahan teknologi modernisasi dan perubahan
sosial.Ia akan ada dan muncul bilamana
terjadi ketimpangan atau konflik sosial untuk kembali menuju keseimbangan
sosial.
Kelembagaan
formal masyarakat yang cukup berperanan dalam kehidupan masyarakat dilokasi
studi ini seperti halnya di daerah– daerah lain adalah kelembagaan rukun
tetangga (RT), rukun warga (RW), dan lembaga di tingkat desa seperti badan
perwakilan desa (BPD), pada tingkat kecamatan adalah camat, dan kepolisian
sektor (Polsek). Kegiatan kelembagaan formal tersebut dalam menjalankan
organisasinya selalu dikoordinasikan dengan pemerintahan setempat.
Adapun
kelembagaan non-formal masyarakat yang terdaapat dilokasi rencana studi sangat
beragam mulai dari lembaga yang bergerak dibidang sosial, ekonomi, seni, olah
raga dan lain sebagainya.
4. Pola Interaksi Masyarakat
Kehadiran
proyek pembangunan Ramayana diprakirakan akan mempengaruhi infrastruktur
masyarakat, lingkungan sosial dan kebudayaan juga diperkirakan akan memicu
meningkatnya jumlah penduduk baik sebagai dampak adanya pembangunan Ramayana
maupun para imigran yang dating dengan maksud memperoleh lapangan kerja
sehingga masyarakat yang hidup di wilayah rencana pembangunan Ramayana menjadi
cukup beragam atau majemuk secara sosial budaya.
Dengan
meningkatnya intensitas interaksi, interelasi dan komunikasi antara masyarakat
sekitar dengan pihak penhembang dan masyarakat pendatang lainnya cepat atau
lambat akan mempengaruhi pula pola pikir, cara hidup dan pola hubungan sosial
serta tingkah laku masyarakat setempat, yang pada gilirannya akan berakibat
pada seluruh sistem perekonomian terutama dalam ketenagakerjaan, pola konsumsi,
sistem menyimpan kekayaan dan proses sosialisasi dalam masyarakat.
Kondisi
awal dilokasi rencana pembangunan Ramayana bahwa pola kehidupan masyarakatnya
telah menunjukan tingkat kemajemukan baik dari segi etnis, bahasa, agama dan
pola interaksi kehidupan lainnya.Begitu juga dengan interaksi dengan masyarakat
pendatang, tidak terjadi perbedaan yang mencolok satu dengan lainnya.
Masyarakat sangat terbuka dan menyambut
baik para pendatang. Mereka beranggapan bahwa di era keterbukaan sekarang ini
kehadiran orang lain atau para pendatang dari luar daerah adalah suatu yang
tidak bisa dibendung lagi, dan mereka manganggap kehadiran para pendatang akan
dapat memajukan daerah disekitarnya.
5. Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana
Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land
Persepsi
masyarakat terhadap rencana kegiatan Pembangunan Ramayana serta fasilitas
penunjang lainnya Oleh PT. Jakarta
Inti Land diperoleh melalui wawancara langsung dengan tokoh
masyarakat, aparat desa/kecamatan setempat, pihak-pihak yang berkaitan dengan
kegiatan proyek dan kepada masyarakat yang berada dekat dengan lokasi kegiatan.
Secara umum didapatkan
gambaran umum bahwa kondisi dinamika masyarakat diwilayah riset relatif baik,
dengan prasarana mobilitas dan informasi yang sangat baik. Sebagaimana
diketahui pembangunan Desa Cileungsi Kidul merupakan strategi dasar dalam
pembangunan daerah dan nasional. Hal ini mengandung arti bahwa pembangunan
diupayakan dapat merata ke seluruh desa, sekaligus tentunya berupaya memperluas
kesempatan kerja dengan manggiatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai
kegiatan pembangunan.Untuk itu dalam setiap program pembangunan perlu
memperhatikan kebutuhan desa
beserta masyarakatnya, sehingga diharapkan pembangunan-pembangunan dapat lebih
memepercepat laju perkembangan desa dan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Setiap kegiatan pembangunan
yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat pada suatu
wilayah, akan menimbulkan persepsi negatif
bagi masyarakat di wilayah tersebut. Semakin besar dampak negatif yang
akan ditimbulkan, akan semakin negatif pula persepsi masyarakat terhadap
kegiatan pembangunan tersebut. Persepsi negatif masyarakat tersebut pada
gilirannya akan menimbulkan resistensi dikalangan masyarakat terhadap kegiatan
pembangunan. Sebaliknya setiap kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan
dampak positif, apalagi sesuai dengan harapan masyarakat, maka akan menimbulkan
persepsi positif dan sekaligus dukungan dikalangan masyarakat.
Persepsi Masyarakat
Desa Cileungsi Kidul terhadap Pembangunan Ramayana serta fasilitas
penunjang lainnya oleh PT. Jakarta
Inti Land dapat dilihat faktor internal masyarakat serta
eksternal masyarakat Desa Cileungsi Kidul yang di antaranya adalah:
Faktor Internal
Didalam
mengukur faktor internal masyarakat terhadap perusahaan maka dilakukan dengan
cara penyebaran angket dan berikut disajikan hasilnya:
Tabel 8. Tabulasi Hasil Wawancara Responden untuk
Beberapa Indikator Penting Terkait dengan Aspek Persepsi Masyarakat
No
|
Uraian
Pertanyaan
|
Persentase
(%)
|
1
|
Tingkat Pendidikan
|
|
|
Tamat SD
|
0
|
|
Tamat SMP
|
10,00
|
|
Tamat SMA
|
83,33
|
|
Sarjana / Diploma
|
6,67
|
2
|
Asal Etnis
|
|
|
Sunda
|
80,00
|
|
Jawa
|
20,00
|
|
Lainnya
|
|
3
|
Tingkat Pendapatan Keluarga Responden
(RP/Bulan)
|
|
|
>5.000.000
|
0,00
|
|
2.000.000 - 5.000.000
|
66,67
|
|
1.000.000 - 2.000.000
|
30,00
|
|
< 1.000.000
|
3,33
|
4
|
Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya
rencana pembangunan
Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land?
|
|
|
Tahu dan jelas
|
0,00
|
|
Tahu tapi kurang jelas
|
10,00
|
|
Tidak tahu sama sekali
|
90,00
|
5
|
Apakah Bapak/Ibu setuju dengan rencana
Pembangunan Ramayana oleh
PT. Jakarta Inti Land?
|
|
|
Setuju
|
66,67
|
|
Setuju dengan syarat
|
33,33
|
|
Tidak setuju
|
0,00
|
6
|
Menurut Bapak/Ibu kemungkinan apa yang akan terjadi dengan rencana Pembangunan
Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land?
|
|
|
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar
|
53,33
|
|
Meningkatkan kesejahteraan Bapak/Ibu dan
keluarga
|
16,67
|
|
Tidak akan berpengaruh terhadap
kesejahteraan
|
30,00
|
|
Menurunkan kesejahteraan masyarakat
sekitar
|
0,00
|
7
|
Apa harapan Bapak/Ibu terhadap rencana
Pembangunan Ramayana tersebut?
|
|
|
Dapat menyerap tenaga kerja lokal
|
26,67
|
|
Meningkatkan perekonomian
|
23,33
|
|
Membuka peluang usaha
|
20,00
|
|
Tersedianya fasilitas sosial dan umum
|
16,67
|
|
Menjalankan dan mengembangkan CSR
|
3,33
|
|
Daerah disekitarnya menjadi lebih baik
dan tertata
|
10,00
|
8
|
Peluang kerja seperti apakah yang
diharapkan dengan keberadaan pembangunan Ramayana tersebut?
|
|
|
Karyawan pengembang
|
66,67
|
|
Staf keamanan / Satpam
|
13,33
|
|
Karyawan kontraktor / para tenant
|
10,00
|
|
Buruh harian / tukang bangunan
|
10,00
|
9
|
Bagaimana peluang usaha yang diharapkan dengan adanya
pembanguan Ramayana tersebut?
|
|
|
Penyedia bahan dan material untuk
bangunan
|
13,33
|
|
Usaha angkutan / transportasi
|
20,00
|
|
Usaha penyediaan bahan makanan
(Catering)
|
30,00
|
|
Usaha loundry
|
16,67
|
|
Usaha rumah kontrakan untuk pekerja dan
karyawan
|
13,33
|
|
lain – lain
|
6,67
|
Sumber: Hasil Analisis data primer, 2014
Faktor pendidikan responden didominasi
oleh pendidikan sekolah menengah atas (SMA) yang mencapai 83,33%, kemudian SMP
10%, dan SD 0%,
sedangkan sisanya lulus Sarjan/Diploma6,67%. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa
tingkat pendidikan responden disekitar lokasi Rencana pembangunan Ramayana
di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor – Jawa Barat
relatif baik , karena sebagian besar
responden dalam
tingkat pendidikan yang telah menempuh pendidikan tingkat pertama sampai
perguruan tinggi.
Tingkat pendidikan sangat penting untuk
diperhatikan karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan
mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah laku mereka. Oleh karena itu untuk
rencana kegiatan pembangunan
Ramayana,
sikap dan persepsi responden akan sangat beragam dan salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah tingkat pendidikan. Dengan tingkat pendidikan yang
relatif memadai maka jawaban dan tanggapan responden akan lebih rasional dan
lebih dapat dipertanggungjawabkan secara objektif. Persentase dari data tingkat
pendidikan tersebut disajikan pula dalam grafik berikut.
Gambar 1.
Persentase data tingkat pendidikan
Salah
satu faktor yang perlu diperhatikan juga adalah tingkat pendapatan, tingkat pendapatan
responden merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan dan
kesejahteraan keluarga, pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat
kesejahteraan keluarganya termasuk tingkat respon terhadap suatu perubahan dan
inovasi terbaru. Makin tinggi tingkat pendapatannya diharapkan akan makin
tinggi tingkat kesejahteraan kehidupannya dan tingkat responnya terhadap
dinamika dan perubahan sosial sekitarnya.
Tingkat
pendapatan masih menjadi indikator utama tingkat kesejahtreaan masyarakat,
disamping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya. Perkembangan tingkat
pendapatan masyarakat dapat dilihat dari tingkat pendapatan perkapita dan
pendapatan rata-rata per penduduk. Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan
yang lainnya setiap orang memerlukan pekerjaan. Dengan bekerja mereka akan
memperoleh pendapatan, apabila pendapatan tersebut dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari dan mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya maka keluarga tersebut
dikatakan makmur.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa sumber pendapatan masyarakat disekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan
adalah sebagai pegawai / Karyawan,
wiraswasta dan
pekerjaan samping dan Ibu rumah tangga. Penghasilan rata – rata
masyarakat setiap bulan adalah kurang dari 1 juta rupiah hanya 3,33%, penghasilan antara 1
juta samapi 2 juta rupiah 30,00%, antara 2 juta sampai 5 Juta
rupiah 66,67% dan tidak ada yang berpenghasilan lebih
dari 5 juta rupiah. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 2.
Persentase data penghasilan per bulan
Adapun pandangan, sikap dan persepsi
masyarakat yang berkembang terkait dengan kegiatan Pembangunan yang disarikan dibawah:
1.
Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang
rencana Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land?
Berdasarkan hasil survey dari wawancara
kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan bahwa hamper semua responden tidak mengetahui yaitu mencapai
90%,
tahu tapi kurang jelas 10%
dan 0%yang
mengetahui dengan jelas Rencana Pembangunan Ramayana
di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Sedikitnya jumlah
responden yang mengetahui tentang rencana pembangunan tersebut, karena dari pihak pengembang/pemrakarasa belum
melakukan sosialisasi pembangunan, dan perlu meretes sampai tingkat RT atau RW
bagi masyarakat terdekat dari lokasi proyek. Data tersebut dapat dilihat dalam
grafik berikut.
Gambar 3. Persentase data tingkat ketahuan terhadap rencana pembangunan
Adapun alasan responden yang menyatakan belum
mengetahui disebabkan karena ketidaktahuan serta ketidakjelasan jadwal
pelaksanaan dari rencana pembangunan tersebut. Bagi masyarakat yang belum
mengetahui tentang rencana pembangunan tersebut, kewajiban perusahaan adalah
memberikan pengetahuan dan informasi yang jelas dan transfaran kepada
masyarakat sekitarnya tentang rencana pembangunan tersebut sehingga tidak
menimbulkan ekses sosial dan persepsi masyarakat sehingga dapat mengganggu dan
menghambat rencana pembangunan nantinya.
2.
Apakah
Bapak/Ibu setuju dengan rencana pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta
Inti Lan tersebut?
Rencana
Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi
Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor diprakirakan akan memberikan dampak
dan pengaruh terhadap psikologis dan proses interaksi sosial masyarakat
sekitarnya, salah satu dampak dan pengaruh terhadap interasksi sosial
masyarakat yaitu berupa respon, tanggapan dan sikap terhadap rencana kegiatan
tersebut, sikap masyarakat dan berupa penolakan atau menerima tentang rencana
itu (setuju atau tidak setuju). Berdsarkan pengetahuan dan/atau pemahaman
responden tentang rencana kegaitan tersebut maka sebagian besar responden
menyatakan setuju dengan persetasi 66,67% dan 33,33% responden menyatakan setuju
dengan syarat sedangkan yang
menyatakan tidak setuju tidak adaatau 0%. Data tersebut dapat
dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 4. Persentase data
persetujuan masyarakat
Kelompok masyarakat yang menyatakan
setuju meinginkan keberadaan Pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land
tersebut harus dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat
sekitar lokasi Pembangunan yaitu penerimaan tenaga kerja lokal, dan memberikan
skala prioritas dalam perekrutan tenaga kerja lokal, dapat membuka peluang
usaha, dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan pendapatan masyarakat
seiring adanya aktifitas kawasan industri, dapat memajukan perekonomian
masyarakat dan wilayah sekitarnya. Adapun kelompok yang setuju dengan syarat
lebih banyak karena masyarakat tidak ingin lingkungan tempat tinggalnya begitu
saja dibebaskan tanpa ada timbal balik atau memberikan manfaat bagi masyarakat
dari perusahaan serta adanya kekhawatiran masyarakat tentang dampak negatif
berupa kebisingan, udara yang berdebu, kemacetan dan dampak negatif lainnya.
3. Menurut Bapak/Ibu kemungkinan apa yang akan terjadi dengan rencana
Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land?
Pembangunan
Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi
Kabupaten Bogor akan dipersepsikan berbeda oleh masyarakat dalam hal kemungkinan
yang akan terjadi ketika rencana pembangunan tersebut dilaksanakan baik dampak
positif ataupun dampak negatifnya. Berdasrkan hasil survey yang dilakukan
tentang hal apa saja yang akan terjadi dengan rencana pembangunan Ramayana, tanggapan masyarakat
yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar (53,33%), Meningkatkan kesejahteraan
Bapak/Ibu dan keluarga (16,67%), Tidak akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
(30%) dan tidak ada yang
memprediksi akan menurunkan kesejahteraan masyarakat sekitar
(0%). Data tersebut tersaji dalam grafik berikut.
Gambar 5.
Persentase data prediksi masyarakat
Dari data tersebut memperlihatkan bahwa
persepsi masyarakat terhadap pembangunan Ramayana ini akan berpengaruh
terhadap peningatan kesejahteraan sehingga tidak ada yang tanggapan masyarakat
bahwa pembangunan ini akan menurunkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Adapun
persepsi pembangunan tersebut tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat dikarenakan mereka tetap menganggap bahwa peningkatan kesejahteraan
akan terjadi ketika masyarakat mau berusaha baik ada perencanaan pembangunan
ini ataupun tidak.
4.
Apa harapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap rencana Pembangunan Ramayana tersebut?
Rencana Pembangunan Ramayana
di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor diharapkan dapat
memberikan pengaruh dan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa dari pembangunan tersebut
masyarakat mengharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal dengan persentase
26,67%, meningkatkan perekonomian 23,33%, membuka peluang usaha 20%, tersedianya
fasilitas sosial dan umum 17,33%,
menjalankan dan mengembangkan CSR 3,33%, dan daerah disekitarnya menjadi lebih baik dan
tertata 10%. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 6.
Persentase data harapan masyarakat
5. Peluang kerja seperti apakah yang
diharapkan dengan keberadaan pembangunan Ramayana tersebut?
Rencana Kegiatan Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi
Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor oleh PT. Jakarta Inti Land diharapkan mampu memberikan perubahan pada
masyarakat terutama peningkatan finansial dengan bekerja ditempat yang
direncanakan tersebut. Masyarakat ingin ikut andil dalam pendapatan kerja di
perusahaan tersebut sebagi karyawan pengembang66,67%, staf keamanan / satpam
13,33%, karyawan kontraktor/para tenant
10%, sebagai buruh harian/tukang bangunan 10%,. Data tersebut tersaji dalam grafik berikut.
Gambar 7.
Persentase data peluang kerja yang diharapkan
5.
Bagaimana peluang usaha yang diharapkan dengan adanya pembangunan Ramayana tersebut?
Berdasarkan
hasil survey bahwa selain mendapat kerja di perusahaan yang direncanakan, dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan dan seterusnya masyarakat responden ingin
melakukan usaha mandiri sebagai pendapatan sampinganya yaitu penyediaan bahan
dan material untuk pembangunan 13,33%, Usaha angkutan/transportasi 20%, usaha
penyediaan bahan makanan (catering) 30%, usaha loundry 16,67%, usaha rumah
kontrakan untuk para pekerja dan karyawan 13,33%, dan beberapa usaha lain
sebanyak 6,67%. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 8. Persentase data
peluang usaha
KOMPONEN KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT
Kesehatan
masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui beberapa upaya diantaranya adalah dengan perbaikan sanitasi lingkungan,
sehingga dengan sanitasi lingkungan yang baik maka diharapkan penyakit berbasis
lingkungan dapat diminimalisasi bahkan dicegah. Status kesehatan masyarakat
ditunjukkan dari beberapa indikator, diantaranya adalah Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu, dan
Angka Kematian Bayi.
a. Tenaga Kerja Kesehatan
Tenaga
kesehatan di Puskesmas Cileungsi terdiri dari berbagai disiplin ilmu, mulai
dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat ahli, perawat gigi, analis
laboratorium, asisten apoteker, piñata radiologi, tenaga promkes, pelaksana
gizi, pelaksana kesehatan lingkungan, tenaga administrasi, dan berbagai tenaga
lainnya. Setiap tenaga kesehatan melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing
sesuai dengan disiplin ilmunya sehingga pelayanan Kesehatan Puskesmas Cileungsi
dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk lebih detailnya tenaga jumlah tenaga
kesehatan di Puskesmas Cileungsi disajikan pada tabel 9
Tabel 9. Tenaga kesehatan di
Kecamatan Cileungsi Tahun 2013
No.
|
Kategori
|
PNS
|
PTT
|
Sukwam
|
Jumlah
|
Standard
|
1
|
Kedokteran
Umum
|
2
|
2
|
0
|
4
|
6
|
2
|
Kedokteran
Gigi
|
1
|
0
|
0
|
1
|
2
|
3
|
Sarjana
Kesehatan Masyarakat
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4
|
4
|
Perawat
|
3
|
2
|
0
|
5
|
10
|
5
|
Bidan
Puskesmas
|
6
|
8
|
0
|
14
|
15
|
6
|
Bidan
Desa
|
0
|
4
|
0
|
4
|
7
|
7
|
TP
Gizi
|
1
|
0
|
0
|
1
|
2
|
8
|
Perawat
Gigi
|
1
|
0
|
0
|
1
|
2
|
9
|
Kesling
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
10
|
Analis
Kesehatan
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
11
|
Surveilans
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
12
|
Administrasi
|
1
|
0
|
2
|
3
|
5
|
13
|
Apoteker
/ asist apoteker
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
14
|
Satpam
|
0
|
0
|
0
|
0
|
4
|
15
|
Dapur
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
16
|
Kebersihan
|
0
|
0
|
3
|
3
|
3
|
17
|
Pengemudi
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
|
Jumlah
|
19
|
16
|
5
|
36
|
67
|
Sumber: Puskesmas Cileungsi Dalam Angka Tahun 2013
b. Sarana Kesehatan
Sarana
kesehatan merupakan suatu sarana penting yang harus dimiliki suatu daerah.
Sarana kesehatan yang umumnya terdapat di suatu daerah meliputi rumah sakit,
puskesmas, rumah bersalin, poliklinik, posyandu, apotik, dan bidan. Sarana
kesehatan menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat apabila menderita sakit.
Berikut ini adalah gambaran mengenai sarana kesehatan yang ada di Kecamatan
Cileungsi.
Tabel
10.Jumlah tempat pelayanan kesehatan di
Kecamatan Cileungsi Tahun 2013
No
|
Nama
Desa
|
RS
|
Pustu
|
Puskesmas
|
Posyandu
|
Pos
KB
|
Balai
Pengobatan
|
1
|
Dayeuh
|
-
|
-
|
-
|
15
|
1
|
8
|
2
|
Mampir
|
-
|
1
|
-
|
11
|
1
|
2
|
3
|
Setusari
|
|
-
|
-
|
12
|
1
|
1
|
4
|
Cipeucang
|
1
|
-
|
-
|
11
|
1
|
2
|
5
|
Jatisari
|
-
|
-
|
-
|
9
|
1
|
1
|
6
|
Gandoang
|
-
|
-
|
1
|
12
|
1
|
2
|
7
|
Mekarsari
|
-
|
-
|
--
|
8
|
1
|
2
|
8
|
Cileungsi Kidul
|
-
|
-
|
-
|
17
|
1
|
9
|
9
|
Cileungsi
|
1
|
-
|
1
|
18
|
1
|
9
|
10
|
Limusnunggal
|
2
|
-
|
-
|
25
|
1
|
17
|
11
|
Pasir Angin
|
-
|
1
|
1
|
16
|
1
|
2
|
12
|
Cipenjo
|
-
|
1
|
-
|
16
|
1
|
3
|
Jumlah
|
4
|
3
|
3
|
170
|
9
|
58
|
Sumber: Kecamatan Cileungsi Dalam Angka 2013
c. Pola Penyakit
Faktor lingkungan termasuk perubahan
iklim dapat berpengaruh terhadap pola penyakit, seperti meningkatnya angka
kesakitan dan kematian serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
penyakit menular seperti malaria, diare, dan lain-lain. Beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain ketersediaan sumber daya termasuk kapasitas tenaga
kesehatan, perubahan iklim, perubahan pemanfaatan lahan, resistensi parasit
terhadap obat anti malaria dan resistensi nyamuk vektor terhadap insektisida,
mobilitas penduduk, dan kemiskinan serta akses terhadap pelayanan kesehatan.
Perubahan iklim akan berpengaruh
langsung terhadap meningkat atau berkurangnya habitat perkembang-biakan vektor,
umur nyamuk sehingga akan meningkatkan kepadatan populasi vektor yang
meningkatkan risiko penularan malaria.
Terjadinya beban ganda yang disertai
dengan meningkatnya jumlah penduduk, mobilitas penduduk yang tinggi serta
perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk
usia produktif dan usia lanjut, akan berpengaruh terhadap jumlah serta jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di masa datang.
Berdasarkan data Laporan Puskesmas
Cileungsi tahun 2013 jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat
sekitar lokasi studi yaitu penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
yang selanjutnya diikuti jenis penyakit
diare, dan posisi ketiga 10 jenis penyakit yang banyak di temukan yaitu
penyakit tukak lambung, dan lain-lain. Untuk lebih detailnya disajikan pada
tabel 11.
Tabel 11. Penyakit Khusus Puskesmas
Cileungsi tahun 2013
No.
|
Nama Penyakit
|
Jumlah
|
1
|
ISPA
|
14.325
|
2
|
Diare
|
3.351
|
3
|
Tukak
Lambung
|
3.172
|
4
|
Hipertensi
|
1.920
|
5
|
Dermatitis
|
1.752
|
6
|
Demam
Typhoid
|
1.279
|
7
|
Myalgia
|
990
|
8
|
Gastroduodentis
|
880
|
9
|
Rhematoid
Artritis
|
111
|
10
|
Lain-lain
|
1.694
|
Sumber: Puskesmas Cileungsi , 2013
KOMPONEN SOSIAL EKONOMI BUDAYA
a. Perubahan
persepsi masyarakat
Persepsi
adalah tanggapan, penerimaan langsung dari suatu serapan, atau merupakan proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi meupakan
hal yang mempengaruhi sikap, dan sikap akan menentukan perilaku. Dengan kata
lain dapatv disimpulkan bahwa persepsi akan mempengaruhi perilaku seseorang
atau perilaku merupakan persepsi yang dimilikinya.
Persepsi
pada hakikatnya adalah proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Oleh
karena itu persepsi persepsi yang terbentuk dapat berubah dari yang sebelumnya
positif (menerima) menjadi negatif (menolak) atau sebaliknya tergantung pada
stimulus fisik dan stimulus sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan. Sensasi –
sensasidari lingkungan akan diolah bersama – sama dengan hal – hal yang dipelajari sebelumnya
baik berupa harapan – harapan, nilai – nilai, sikap maupun ingatan.begitupun
dengan rencana pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land ini persepsi
masyarakat akan sangat dipengaruhi dengan apa yang dilihat, disaksikan, didengar
dan dirasakan sebelumnya tentang aktivitas perusahaan tersebut. Perubahan
persepsi masyarakat dapat terjadi pada setiap tahapan pembangunan.Adapu pada
tahap prakonstruksi sumber dampak perubahan persepsi masyarakat yaitu adanya
kegiatan konsultasi publik.
Pada Tahap PraKonstruksi, kegiatan
konsultasi publik pada rencana pembangunan Ramayana diprakirakan akan dapat
berdampak pada persepsi masyarakat sekitarnya. Persepsi masyarakat yang
terbentuk pada saat kegiatan konsultasi publik lebih cenderung disebabkan oleh
informasi yang diterima masyarakat tidak lengkap dan adanya kekhawatiran
masyarakat akan dampak dari pembangunan tersebut. Adanya kekhawatiran tentang
dampak negatif dari pembangunan seperti gangguan lalu lintas, polusi udara dan
ada kerusan jalan pada saat kegiatan mobilitas alat dan material serta dampak
negatif lainnyaakan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.
Kekhawatiran masyarakat tersebut terungkap pada saat dilakukan konsultasi
publik yang dilakukan di kantor Desa Cileungsi Kidul.
Kegiatan konsultasi publik dapat berfungsi untuk merubah persepsi
negatif masyarakat terhadap rencana kegiatan menjadi persepsi yang positif
dengan mensosialisasikan berbagai upaya yang akan dilakukan untuk mencegah
ataupun mengelola dampak negatif yang akan timbul dari rencana kegiatan PT. Jakarta Inti Land.Penerimaan yang baik dari
masyarakat terhadap keberadaan kegiatan perusahaan pada tahap prakonstruksi merupakan salah
satu kunci utama kelancaran kegiatan selanjutnya yakni pada tahap
prakonstruksi, konstruksi, hingga
operasi.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik
tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang
terkena dampak, jenis dampak persepsi masyarakat pada tahap prakonstuksi
tergolong dampak negatif penting (-P). Uraian
kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting (Keputusan Kepala
Bapedal nomor 056 tahun 1994) disajikan pada tabel 12.
Tabel
12. Penentuan
dampak penting kegiatanPembangunan Ramayana
di Desa Cileungsi Kidul
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap persepsi masyarakat.
Kriteria
|
Deskripsi
|
Sifat dan Pentingnya
Dampak
|
Jumlah manusia yang
terkena dampak
|
Jumlah
manusia yang terkena dampak relatif besar. 100 % dari jumlah penduduk Desa Cileungsi KidulKecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor.
|
-P
|
Intensitas dampak
|
Intensitas
dampak relatif rendah, yaitu selama tahap prakonstruksi yang relatif
singkat.
Persepsi
negatif masyarakat berpotensi terjadi pada tahap selanjutanya.
|
-P
|
Lamanya dampak
berlangsung
|
Lamanya dampak
berlangsung relatif singkat, selama tahap praoperasi berlangsung.
|
-P
|
Luas persebaran
dampak
|
Persebaran
dampak relatif kecil hanya di sekitar Desa Cileungsi Kidul
|
-TP
|
Berbalik tidaknya
dampak
|
Persepsi
dapat berubah dari positif menjadi negatif dan sebaliknya. Persepsi negatif
masyarakat pada tahap ini dapat dikelola dengan pendekatan partisipatif
sehingga dampak yang ditimbulkan bersifat dapat dipulihkan
|
-TP
|
Sifat Komulatif
dampak
|
Persepsi
masyarakat dapat berlangsung selama tahapan kegiatan (hingga operasi).
Persepsi masyarakat pada tahap ini apabila tidak dikelola dengan baik akan
berpotensi menimbulkan konflik yang mengakibatkan keresahan masyarakat pada
setiap tahap selanjutnya (konstruksi dan operasi)
|
-P
|
Komponen lain yang
terkena dampak
|
Sosialisasi
rencana kegiatan dan pembebasan lahan berdampak pada persepsi masyarakat
terhadap PT. Jakarta
Inti Land, apabila tidak dikelola dengan baik berpotensi
menyebabkan potensi konflik di masyarakat dan hal ini akan berdampak pada
tahapan kegiatan selanjutnya
|
-P
|
Kesimpulan
|
-P
|
Keterangan
: P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber :
Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012
Berdasarkan uraian
diatas maka persepsi masyarakat pada
tahap prakonstruksi
dikategorikan sebagai dampak negati
penting(-P)
Pada Tahap Konstruksi, persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan
pembangunan Ramayana diprakirakan dapat terjadi akibat dari kumulatif dampak
rekruitmen tenaga kerja selama tahap konstruksi, dampak kecemburuan sosial
warga karena pengunaan tenaga kerja luar, dan perkiraan keresahan warga
terhadap dampak negatif yang akan ditimbulkan dari rencana kegiatan.
Kegiatan rekruitmen tenaga kerja konstruksi diprakirakan akan berdampak
positif pada persepsi dan sikap masyarakatterhadap rencana kegiatan pembangunan
Ramayana. Masyarakat sangat berharap bahwa kegiatan proyek ini mampu menampung
banyak tenaga kerja lokal bdengan berbagai keahlian dan kualifikasi.Bekerja di
proyek pembangunan Ramayana baik tahap konstruksi dan operasi memunculkan harapan
masyarakat untuk dapat bekerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan mereka.Persepsi masyarakat yang semula kurang baik dan adanya
kekawatiran dari dampak pembangunan tersebut, maka engrekruitmen tenaga kerja
konstruksi ini memberikan harapan adanya kesempatan kerja baru sehingga
menyebabkan persepsi masyarakat menjadi baik dan positif.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik
tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang terkena
dampak, jenis dampak persepsi masyarakat pada tahap operasi tergolong dampakpositif/negatif penting (+/-P).Uraian
kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting disajikan pada Tabel 13.
Tabel
13. Penentuan dampak penting kegiatan Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap persepsi masyarakat pada tahap konstruksi
Kriteria
|
Deskripsi
|
Sifat dan Pentingnya
Dampak
|
Jumlah manusia yang
terkena dampak
|
Persebaran
dampak relatif besar selain Desa Cileungsi Kidul yang langsung bersentuhan dengan Ramayana juga sebarannnya
sampai pada desa - desa yang berbatasan langsung dengan Desa Cileungsi Kidul
|
+/-P
|
Intensitas dampak
|
Intensitas
dampak tinggi dan terjadi selama tahap konstruksi berlangsung.
|
-
P
|
Lamanya dampak
berlangsung
|
Lamanya
dampak berlangsung cukup lama, yaitu selama tahap konstruksi pembangunan Ramayana
|
-
P
|
Luas persebaran
dampak
|
Persebaran
dampak relatif besar selain Desa Cileungsi Kidul yang langsung bersentuhan
dengan Ramayana
juga sebarannnya sampai pada desa – desa yang berbatasan langsung dengan
ketiga desa tersebut
|
-P
|
Berbalik tidaknya
dampak
|
Persepsi
negatif masyarakat terhadap rencana kegiatan konstruksi pembangunan Ramayana
dapat dikelola dengan pendekatan partisipatif sehingga mengarah ke sifat
positif melalui program community development perusahaan
|
+/-P
|
Sifat Komulatif
dampak
|
Persepsi
negatif masyarakat terakumulasi menjadi konflik potensial yang dapat
berlangsung terus menerus selama tahap operasional perusahaan
|
-P
|
Komponen lain yang
terkena dampak
|
Persepsi
negatif masyarakat pada setiap tahapan konstruksi berpotensi menimbulkan
konflik
|
-P
|
Kesimpulan
|
-P
|
Keterangan
: P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber :
Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012
Berdasarkan uraian diatas maka persepsi
masyarakat pada tahap opersi
dikategorikan sebagaidampakpositif/negatif
penting(+/-P)
Pada Tahap Operasi, persepsi masyarakat terhadap rencana pembangunan
Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land diperkirakan dapat terjadi akibat dari
kumulatif dampak rekruitmen tenaga kerja selama tahap operasi dan diperkirakan
warga terhadap dampak negatif yang akan ditimbulkan dari aktifitas operasional
Ramayana dan fasilitasnya.
Persepsi yangf terbentuk di masyarakat diprakirakan dapat bersifat
positif dan dapat juga bersifat negatif. Adapun yang positif jika dalam
pelaksanaan dan operasional Ramayana dapat memberikan kontribusi dan manfaat
bagi masyarakat sekitarnya seperti terserapnya tenaga kerja lokal, masyarakat
dapat bermitra dengan pengelola Ramayana dalam pengadaan bahan dan kebutuhan
operasional Ramayana, adanya hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dalam
merencanakan kegiatan pembangunan yang disesuaikan dengan tupoksi dan
kewenangannya dengan tetap melibatkan dinas terkait sehingga keberadaan
Ramayana dapat dirasakan manfaat dan kehadirannya baik bagi masyarakat setempat
maupun masyarakat lainnya yang memanfaatkan layanan jasa tersebut.
Adapun yang bersifat negatif, jika dalam pelaksanaan dan operasinya
Ramayana memberikan dampak negatif seperti terjadinya kemacetan lalu lintas,
penambahan polusi udara, kesenjanagan antara pengelola dengan masyarakat
sekitar, kerusakan jalan, dan daerah sekitar menjadi rentan terjadinya bencana
alam.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik
tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang
terkena dampak, jenis dampak persepsi masyarakat pada tahap operasi tergolong
dampak negatif penting (-P).Uraian
kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting (Keputusan Kepala
Bapedal nomor 056 tahun 1994) disajikan pada Tabel 14.
Tabel
14.
Penentuan dampak penting kegiatan pengembangan perusahaan terhadap persepsi
masyarakat pada tahap operasi
Kriteria
|
Deskripsi
|
Sifat dan Pentingnya
Dampak
|
Jumlah manusia yang
terkena dampak
|
Persepsi masyarakat pada kegiatan pembangunan
Ramayana terutama pada saat operasi akan sangat mempengaruhi masyarakat
lokasi kegiatan yaitu Desa Cileungsi Kidul
|
-P
|
Intensitas dampak
Lamanya dampak
berlangsung
|
Intensitas dampak pada tahap operasi relative besar
dan akan berlangsung lama. Mayarakat yang akan terkena dampak bukan hanya sejumlah
orang yang terserap sebagai tenaga kerja operasi melainkan masyarakat yang
beusaha dan mencari nafkah di dalam dan diluar atau sekitar lokasi kegiatan.
|
-P
|
Luas persebaran
dampak
|
Luas persebaran dampak tidak hanya meliputi wilayah
sekitar lokasi kegiatan operasional Ramayana yaitu Desa Cileungsi Kidul,
melainkan menyebar untuk wilayah atau desa sekitarnya.
|
-P
|
Berbalik tidaknya
dampak
|
Dampak perubahan persepsi masyarakat dapat berbalik
jika sumber dampak dapat dikelola dengan baik. Sifat dampak berbalik, dapat
berubah/pulih sesui dengan stimulus yang diterima masyarakat dari kegiatan
pembangunan Ramayana.
|
-TP
|
Sifat Komulatif
dampak
|
Dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat
kumulatif karena dampak berlangsung terus menerus dari tahap prakonstruksi,
konstruksi, maupun selama tahap operasi
|
-P
|
Komponen lain yang
terkena dampak
|
Tidak ada, komponen lain yang akan terkena dampak
oleh persepsi masyarakat
|
-P
|
Kesimpulan
|
-P
|
Keterangan
: P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber :
Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012
Berdasarkan uraian diatas maka persepsi
masyarakat pada tahap opersi dikategorikan sebagai dampak
negatif penting(-P)
b.
Kesempatan Kerja
Pada Tahap konstruksi,
kegiatan penerimaan tenaga kerja akan secara langsung
memberikan dampak pada kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Kesempatan
kerja yang dimaksud akan tercipta pada aktivitas di dalam proyek. Dampak
kesempatan kerja yang cukup banyakbagi masyarakat sekitarnya.
Pada tahap
konstruksi rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land ini
akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 100 orang untuk
kebutuhan tenaga kerja konstruksi. Pada umumnya tenaga kerja ini dimiliki oleh
perusahaan kontraktor karena menjadi staf tetap perusahaan kontraktor yang
bersifat sementara (kontrak). Dalam hal ini pemrakarsa akan mensarankan kepada
kontraktor pelaksana untuk merekrut tenaga kerja lokal atau masyarakat
setempat. Perekrutan tenaga kerja ini akan disesuiakan dengan keahlian masing –
masing dan sesui dengan persyaratan yang telah ditentukan agar pekerjaan yang
dilakukan dapat diselesaikan secara optimal.
Dilihat
dari jumlah manusia, lamanya dampak belangsung, dan kemungkinan terjadi
peningkatan pendapatan sebagian warga masyarakat (pekerja), maka besaran dampak
terbukanya kesempatan kerja yang ditimbulkan oleh kegiatan mobilisasi tenaga
kerja konstruksi rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti
Land ini termasuk kecil dan bersifat positif
penting (+P).
Berdasarkan
uraian diatas, kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting PP 27
Tahun 2012 dapat dijelaskan pada table 15.
Tabel
15. Penentuan dampak penting Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor terhadapkesempatan kerja
Kriteria
|
Deskripsi
|
Sifat dan Pentingnya
Dampak
|
Jumlah manusia yang
terkena dampak
|
Jumlah tenaga kerja yang akan terserap sekitar 100 orang untuk kebutuhan konstruksi.
|
+P
|
Intensitas dampak
|
Intensitas dampak relatif sedang yaitu terbatas pada
sejumlah orang yang terserap sebagai tenaga kerja masa konstruksi. Tetapi
secara akumulatif akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat sekitar
|
+P
|
Lamanya dampak
berlangsung
|
Dampak
akan terjadi selama kegiatan
dilakukan.
|
+P
|
Luas persebaran
dampak
|
Persebaran dampak tergolong luas. Kesempatan kerja
tidak terbatas dari masyarakat Desa Cileungsi Kidul tetapi juga berasal dari
beberapa daerah lainnya
|
TP
|
Berbalik tidaknya
dampak
|
Sifat dampak berbalik, dapat berubah sesuai dengan
stimulus yang diterima masyarakat
|
+P
|
Sifat Komulatif
dampak
|
Dampak berlangsung terus menerus selama tahap
konstruksi, serta dapat berasal dari beberapa sumber kegiatan yang
menimbulkan efek yang sinergetik
|
+P
|
Komponen lain yang
terkena dampak
|
Kesempatan kerja memiliki multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat sekitar
seperti kesejahteraan khususnya bagi masyarakat lokal maupun masyarakat
Kabupaten Bogor
|
+P
|
Kesimpulan
|
+P
|
Keterangan
: P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber :
Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012
Berdasarkan uraian diatas maka
peningkatan kesempatan kerja masyarakat pada
tahap konstruksi
dikategorikan sebagai dampak positif
penting(+P)
Pada tahap operasi, dampak kesempatan kerja diprakirakan dapat rejadi akibat dari
kegiatan rekrutmen tenaga kerja operasi. Rencanapembangunan Ramayana di Desa
Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor mendapatkan porsi yang baik pada masa penerimaan
tenaga kerja oleh pihak perusahaan PT. Jakarta Inti
Land.Kebutuhan
tenaga kerja pada tahap operasi akan terbagi menjadi tenaga kerja terampil dan
tenaga kerja non terampil. Prioritas penerimaan tenaga kerja akan dilakukan
terhadap masyarakat sekitar pembangunan
Ramayanayang memenuhi kualifikasi. Sejumlah posisi
pekerjaan diharapkan dapat diisi oleh masyarakat lokal terlebih pada posisi
tenaga terampil yang memerlukan keahlian dan latar belakang pendidikan tertentu
seiring dengan meningkatnya lulusan perguruan tinggi.Selain kesempatan kerja
secara langsung, terbuka pula kesempatan kerja secara tidak langsung melalui
peluang berusaha bagi masyarakat sekitar lokasi pembangunan Ramayana.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik
tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang
terkena dampak, jenis dampak peningkatan kesempatan kerja pada tahap operasi
tergolong dampak positif penting (+P).Uraian
kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting (Keputusan Kepala
Bapedal nomor 056 tahun 1994) disajikan pada Tabel 16.
Tabel
16. Penentuan dampak penting Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap peningkatan kesempatan kerja
Kriteria
|
Deskripsi
|
Sifat dan Pentingnya
Dampak
|
Jumlah manusia yang
terkena dampak
|
Karena
tenaga kerja pada tahap operasi, tidak begitu besar beberapa spesifikasi
pekerjaan tenaga terampil yang dibutuhkan dapat merekrut tenaga kerja lokal
(masyarakat sekitar) yang memiliki latar belakang pendidikan tertentu.
|
+P
|
Intensitas dampak
|
Intensitas dampak
berlangsung adalah tinggi dan terjadi selama kegiatan operasi berlangsung.
|
+P
|
Lamanya dampak
berlangsung
|
Dampak
akan terjadi selama kegiatan
dilakukan.
|
+P
|
Luas persebaran
dampak
|
Persebaran
dampak relatif luas. Kesempatan
kerja tidak terbatas bagi masyarakat Desa Cileungsi Kidul tetapi juga berasal
dari daerah lainnya.
|
+P
|
Berbalik tidaknya
dampak
|
Dengan
adanya Ramayana
diharapkan selain dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar juga dapat membentuk kemandirian masyarakat. Sifat dampak berbalik sesui dengan stimulus yang
diterima masyarakat.
|
+P
|
Sifat Komulatif
dampak
|
Bersifat kumulatif,
karena penerimaan tenaga kerja lokal berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat dan hal ini berlangsung selama kegiatan operasi. Peningkatan
pendapatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat lokal itu sendiri.
|
+P
|
Komponen lain yang
terkena dampak
|
Penerimaan
tenaga kerja lokal selama tahap operasi dapat menimbulkan dampak sekunder
lainnya seperti peningkatan kualitas pendidikan dan tingkat kesejahteraan
masyarakat lokal
|
+P
|
Kesimpulan
|
+P
|
Keterangan
: P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber :
Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012
Berdasarkan uraian diatas maka
peningkatan kesempatan kerjamasyarakat pada
tahap opersi dikategorikan sebagai dampak positif penting(+P)
c .Peluang Berusaha
Pada tahap konstruksi, rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta
Inti Land diprakirakan akan berdampak pada peluang usaha. Adapun sumber dampak
adalah dari kegiatan mobilisasi dan demobilisai alat dan material.Peluan usaha
tersebut dapat terjadi jika dalam pengadaan barang dan material dari rencana
pembangunan Ramayana dapat memaksimalkan bahan dan material yang tersedia
dilokasi kegiatan terutama bahan dan material yang mudah didapat sepert batu,
pasir, tanah timbunan dan semen serta bahan lainnya.
Adanya
kegiatan pembangunan Ramayana memunculkan harapan masyarakat untuk bisa
terlibat dan bekerjasama dalam pemanfatan kegiatan tersebut untuk berusaha
seperti usaha jasa transportasi/angkutan, usaha penyediaan makanann (Catering),
usaha laundry, usaha rumah kontrakan dan lain sebagainya.
Berdasrkan
hal tersebut maka dampak dari rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT.
Jakarta Inti Land terhadap peluang berusaha disekitar lokasi proyek termasuk
besar dan bersifat positif penting (+P) yang
dapat diuraikan pada table 17.
Tabel
17. Penentuan dampak penting Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap peluang berusaha
Kriteria
|
Deskripsi
|
Sifat dan Pentingnya
Dampak
|
Jumlah manusia yang
terkena dampak
|
Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak
yaitu meliputi Desa Cileungsi Kidul dan daerah lain yang melakukan usaha di
dalam dan di sekitar wilayah studi
|
+P
|
Intensitas dampak
|
Intensitas dampak
berlangsung adalah tinggi dan terjadi selama kegiatan operasi berlangsung.
|
+P
|
Lamanya dampak
berlangsung
|
Dampak
akan terjadi selama kegiatan
dilakukan.
|
+P
|
Luas persebaran
dampak
|
Persebaran
dampak relatif luas. Peluang
berusaha tidak terbatas bagi masyarakat Desa Cileungsi Kidul tetapi juga
berasal dari daerah lainnya.
|
+P
|
Berbalik tidaknya
dampak
|
Dengan
adanya Ramayana
diharapkan selain dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar juga dapat membentuk kemandirian masyarakat. Sifat dampak berbalik sesui dengan stimulus yang
diterima masyarakat.
|
+P
|
Sifat Komulatif
dampak
|
Bersifat kumulatif,
karena penerimaan tenaga kerja lokal berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat dan hal ini berlangsung selama kegiatan operasi. Peningkatan
pendapatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat lokal itu sendiri.
|
+P
|
Komponen lain yang
terkena dampak
|
Peluang berusahaselama tahap konstruksi maupun operasi
dapat menimbulkan dampak sekunder lainnya seperti peningkatan kualitas
pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal
|
+P
|
Kesimpulan
|
+P
|
Keterangan
: P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber :
Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012
Berdasarkan uraian diatas maka peluang berusaha pada tahap konstruki maupun opersi dikategorikan
sebagai dampak positif penting(+P)
Casino Site - Lucky Club Live
ReplyDeleteLucky Club offers you the ultimate in online luckyclub.live gambling, online gaming and entertainment! Play Slots, Blackjack, Roulette and more! No Sign-Up or Download needed