Saturday 21 February 2015

BIDANG KAJIAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA SERTA KESEHATAN MASYARAKAT Pembangunan Ramayana Oleh PT. JAKARTA INTI LAND


Secara administrasirenca kegiatan Pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land berada di wilayah Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Secara langsung dan tidak langsung rencana pembangunan dan opersional Ramyana tersebut di prakirakan akan dapat memeberikan pengaruh dan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif kepada kehidupan masyarakat sekitar yang ada di Desa Cileungsi Kidul kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Oleh karena itu dalam kajian akan di uraikan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitarnya di bawah ini.
a . Letak dan luas wilayah
Berdasarkan data Desa Cileunsi Kidul dalam angka tahun 2013, diketahui bahwa Desa Cileungsi Kidul merupakan salah satu dari 12 desa yang ada yang ada di Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Memiliki ketinggian 200 mdpl dan curah hujan lebih kurang 2000 mm dengan rata – rata suhu udara 24-30oC, bentuk wilayah rata – rata datar dan wilayah berombak mencapai sekitar 40%. Luas Desa Cileungsi Kidul adalah 622,25 Ha dengan batas – batas wilayah : Sebelah utara ( Desa Cipenjo dan Desa Cileungsi), sebelah timur ( Desa Mekarsari), sebelah selatan ( Desa Dayeuh) dan sebelah barat (Desa Cileungsi dan Kecamatan Gunung Putri).

b.  Kependudukan
1. Jumlah penduduk
Dalam setiap pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan factor penentu, karena penduduk tidak saja berperan sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan. Oleh karena itu pengelolaan penduduk perlu diarahkan pada pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai cirri – cirri dan karakteristik yang menunjang kegiatan pembangunan
Kegiatan Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Landberlokasi di Desa Cileungsi Kidul,Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.Dengan kata lain dapat dikatakan warga sekitar  Desa tersebutbersentuhan langsung dengan kegiatan Pembangunan yang diprakarsai oleh PT. Jakarta Inti Land. Maka dari itu, peran aktif warga sekitar perlu ditonjolkan, mengingat dampak baik ataupun buruk yang ditimbulkan dapat dipastikan akan memberi efek domino dalam sendi-sendi kehidupan yang sebelumnya telah dijadikan pegangan oleh masyarakat sekitar  pembangunan.
Berdasarkan data Desa Cileungsi Kidul dalam angka Tahun 2013 bahwa jumlah penduduk di Desa Cileungsi Kidul berjumlah 31.992 jiwa yang terdiri atas jumlah penduduk laki – laki 16.217 jiwa dan jumlah perempuan 15.775 jiwa. Jumlah penduduk Desa Cileungsi kidul berdasarkan kelompok umur tersaji dalam tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Penduduk di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Berdasarkan Kelompok umur.
No
Kelompok Umur
Jumlah
1
0 - 6
4,074
2
7.- 14
4,242
3
15 – 18
4,674
4
19 – 24
4,142
5
25 – 30
3,829
6
31 – 36
2,498
7
37 – 42
2,978
8
43 – 48
1,838
9
49 – 54
1,435
10
55 – 60
1,381
11
>60
898
Jumlah
31,992
Sumber : Desa Cileungsi Kidul Dalam Angka Tahun 2013

Berdasarkan data dari tabel di atas yang di sondir dari Profil Desa Cileingsi Kidul Kecamatan Cileungsi, bahwa menunjukan usia 19-60 tahun sangat mendominasi dan dapat dikatakan juga sebagai usia produktif,  dimana tanggung jawab terhadap keluarga sangat besar juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan Agama terutama peranan laki-laki sebagai pemimpin. Jumlah penduduk Desa Cileungsi Kidul adalah 31.992 Jiwa dengan usia produktif (19-60 tahun) berjumlah 18.101  jiwa (56.58%), sedangkan untuk usia non-produktif (0-18 dan di atas 60 tahun) berjumlah 13.891 jiwa (43,42%). Ini menunjukan kemampuan berfikir dan tenaga fisik masyarakat Desa Cileungsi Kidul masih cukup baik guna mengambil sikap dan tindakan serta kerja yang dijalankannya.

2. Pendidkan
Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.  Tingkat kesejahteraan penduduk berkorelasi dengan tingkat pendidikan. Keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari berapa banyak penduduk yang bebas buta huruf, dan berapa banyak sarana dan prasarana penunjang pendidikan.Pendidikan dapat   bersifat formal atau non formal (pendidikan luar sekolah).Adapun sarana pendidikan yang tersedia di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yaitu mulai dari jenjang pendidikan usia dini (PAUD) sampai pendidikan Perguruan Tinggi (PT) baik dengan status negeri maupun dengan status swasta. Untuk lebih jelasnya, tingkat pendidikan mayarakat di Desa Cileungsi Kidul disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Pendidikan warga Desa Cileungsi Kidul
No
Pendidikan
Jumlah
1
TK/RA
653
2
SD/MI
870
3
SMP/MTS
1.031
4
SMA/MA
4.873
5
Sarjana/Diploma
1.177
6
Sedang sekolah
8.130
Jumlah
16.734
Sumber : Desa Cileungsi KidulDalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan didominasi oleh penduduk tamatan SMA/sederajat yang mencapai 4.873 jiwa, tamatan taman kanak-kanak (TK) berjumlah 653 jiwa, SD/Sederajat 870 jiwa, SLTP/Sederajat  1.031 jiwa, tingkat Diploma dan Sarjana berjumlah  1.177 jiwa, dan yang masih sekolah berjumlah 8.130 jiwa. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan diDesa Cileungsi Kidul  dapat dibilang cukup baik karena banyak masyarakatnya tamat lulus sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi.
Dengan pendidikan yang dimiliki oleh seseorang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan orang dalam melakukan sesuatu. Bila tingkat pendidikannya tinggi maka seseorang akan lebih inovatif dan kreatif dalam melakukan suatu pekerjaan, begitu pula sebaliknya. Pendidikan biasanya dapat mencerminkan tingkat produktivitas yang biasanya juga diikuti oleh meningkatnya pendapatan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas penduduk adalah dengan cara meningkatkan pendidikan baik formal maupun non formal.
3 .Tingkat kepadatan dan Sebaran Penduduk
Keberadaan penduduk di dalam suatu wilayah dalam studi amdal sangat penting karena penduduk merupakan subjek dan objek yang akan merasakan dampak dari suatu pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung. Meningkatnya pembangunan di bidang ekonomi, teknologi, dan politik menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa, terutama yang disediakan oleh pasar. Diharapkan dengan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan untuk setiap rencana kegiatan pembangunan dapat mengurangi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimasi atau dihilangkan dengan mencarikan teknik penyelesaian dampaknya.  Perubahan-perubahan  lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan dapat diperkirakan sebelum pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat diduga atau diperkirakan akibat-akibat atau dampak-dampak yang akan terjadi.
Dengan demikian dapat dicarikan teknik penyelesaian dalam mengantisipasi dampak yang timbul dan meminimasi dampak. Tetapi apabila dampak yang akan timbul diperkirakan akan merusak lingkungan hidup dan masyarakat luas dan pengantisipasian dampaknya memakan waktu yang sangat lama dan sulit dalam pembiayaannya, maka rencana kegiatan tersebut dapat dianggap tidak layak untuk dilakukan. Oleh karena itu keberadaan suatu kelompok masyarakat atau penduduk pada umumnya akan dapat menjadi kontrol dan pengawasan terhadap suatu kegiatan.
Rencana pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land secara administratif  berada dalam wilayah Desa Cipenjo   dengan jumlah penduduk dalam angka Tahun 2013 berjumlah31.992 jiwa dengan luas wilayah 622,25 ha serta rasio jenis kelamin sebersar 102,8. Kepadatan pendudukberdasarkan data profil Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat berikut tersaji dalam Tabel 3
Tabel 3. Kepadatan dan sek rasio Penduduk Desa Cileungsi Kidul
No.
 Desa
Luas
(Km2 )
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan/
Sex ratio
Km2
1
Cileungsi Kidul
622,25
31.992
51,41
102,8
Sumber : Desa Cileungsi Kidul Dalam Angka Tahum 2013
Kepadatan dan persebaran penduduk disamping karena dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas sumber daya alam, juga dipengaruhi oleh mobilitas penduduk. Oleh karena itu, dalam merencanakan kebijakan pada bidang kependudukan, pola perpindahan penduduk perlu mendapat perhatian khusus sehingga pemerataan sumber daya manusia terdidik dan pemerataan kegiatan pembangunan dapat terlaksana.

c. Sosial ekonomi
1. Mata Pencaharian
Kondisi geografis wilayah sangat menentukan jenis nafkah (mata pencaharian) atau pekerjaan masyarakat di wilayah tersebut. Desa Cileungsi Kiduldalam pengelompokan ada tiga mata pencaharian yang mendominasi, yaitu (1) Wiraswasta, Karyawan dan PNS. Berikut disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Mata pencaharian Desa Cileungsi Kidul
No
Jenis Pekerjaan
Desa Cileungsi Kidul
Laki - laki
Perempuan
1
Wiraswata
2.290
468
2
Pengobatan alternatif
3
TNI
35
15
4
Seniman/Artis
 -
5
Pensiunan
65
15
6
POLRI
55
10
7
Peternak
4
2
8
Petani
5
9
9
Perawat
 -
45
10
Perangkat Desa
7
11
Pedagang
65
5
12
Pengrajin
45
60
13
Pengacara
2
 -
14
Pembatu Rumah Tangga
25
107
15
Pelajar
4.157
3.973
16
PNS
200
140
17
Pedagang keliling
115
25
18
Pedagang Barang Kelontongan
140
25
19
Notaris
5
1
20
Montir
60
 -
21
Konsultan
 -
 -
22
Karyawan
5.840
2.386
23
Guru
57
103
24
Belum Bekerja
3.189
2.955
Sumber : Desa Cileungsi kidul Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mata pencaharian di tiga desa tersebut berasal dari berbagai jenis pekerjaan yang dijalankan. Jenis mata pencaharian yang mendominasi adalah karyawan yang berjumlah 8.226 jiwa, kemudian wiraswasta yang berjumlah 2.758 jiwa,  dan pegawai negri sipil (PNS) yang berjumlah 340 jiwa. adapun yang masih duduk di bangku sekolah cukup banyak juga yaitu berjumlah 8.130 jiwa dan yang belum mendapat pekerjaan berjumlah 6.144 jiwa.

2. Kesempatan kerja dan berusaha
Dilihat daroi data jenis mata pencaharian penduduk di wilayah Desa Cileungsi Kidul dalam angka tahun 2013, maka kesempatan kerja dan berusaha masyarakat adalah di bidang perdagangan, jasa, kontuksi dan industri. Masih cukup banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan dan ditambah lagi dengan yang masih sekolah dan akan segera menyelesaikan studinya sehingga akan mencari kerja pula yang berarti jumlah tenaga kerja akan semakin banyak.
Dari hasil wawancara langsung dengan masyarakat Cileungsi Kidul, responden yang juga mewakili masyarakat Cileungsi kidul mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan pembangunan dan operasional Ramayana ini dapat menyerap tenaga kerja lokal mulai dari awal pembangunan hingga operasionalnya.Sedangkan peluang usaha yang dapat dijalankan adalah usaha rumah makan, loudry, rumah kontrakan dan lain sebagainya.

3. Fasilitas Ekonomi
Sarana perekonomian yang ada di wilayah studi diantaranya berupa alat transportasi dan yang utama digunakan oleh penduduk adalah berupa transportasi pribadi dan umum. Alat transportasi pribadi yang digunakan adalah sepeda motor dan mobil pribadi, sedangkan sarana transportasi umum yang digunakan penduduk ojek dan angkutan perkotaan (angkot).Di wilayah studi, sarana pembelanjaan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk yaitu warung. Sementara lembaga keuangan yang ada di wilayah studi diantaranya adalah kelompok simpan pinjam. Lembaga keuangan rakyat ini biasa digunakan oleh para penduduk sebagai sarana untuk meminjam modal usaha.

d. Sosial Budaya
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial atau pelapisan masyarakat dapat ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan serta kondisi fisik bangunan rumah tempat tinggal masyarakat sekitarnya.Status sosial ekonomi mayarakat Desa Cileungsi kidul secara umum berada pada status sosial menengah dengan mata pencaharian cukup didominasi oleh karyawan, wiraswasta, dan PNS.Pada umumnya sumber ekonomi di lokasi pembangunan Ramayana bersal dari sektor perdagangan dan industri.
2. Perubahan Sosial
Kehadiran proyek pembangunan Ramayana diperkirakan berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat sekitar, yang diikuti dengan perubahan dengan perubahan pola interaksi sosial, perubahan pola pekerjaan, peningkatan penghasilan masyarakat secara ekonomi. Konsekuensi lain adalah berpengaruh terhadap pola hidup dan hubungan sosial yang ditandai dengan pergeseran berbagai dinamika kehidupan, perubahan pola interaksi sosial yang sederhana ke pola interaksi yang kompleks serta menembus batas pedesaan dan wilayah, bertambahnya penduduk sehingga berbagai pola kehidupan saling mempengaruhi baik dari segi kelembagaan sosial, interaksi sosial, tindakan serta persepsi atau pandangan masyarakat disekitar lokasi rencana pembangunan Ramayana.
3. kelembagaan sosial
Sarana dan fasilitas pendidikan merupakan salah satu unsure paling penting dalam kelembagaan sosial masyarakat.Kelengkapan sarana dan fasilitas pendidikan baik pendidikan formal maupun non-formal mencerminkan tingkat kemajuan suatu masyarakat. Setiap masyarakat kapan dan dimanapun ia berada selalu memiliki pranata sosial yang berfungsi sebagai tata aturan guna kelangsungan hidup mereka sehari – hari dan dari suatu generasi berikutnya. Jadi, pranata sosial itu sebenarnya berisi tata nilai norma – norma sosial dan agama, adat istiadat, kebiasaan, pantangan dan lain sebagainya. Karena sifatnya yang abstrak maka sulit diukur secara kuantitaif dan presisi yang tinggi, kecuali dengan metode kualitatif.
Kelembagaan sosial tidak terlepas dari pranata sosial, kedua aspek sosial saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. System nilai – nilai sosial, norma – norma, aturan – aturan tertentu yang mengikat perilaku sosial masyarakat guna mempertahankan keteraturan sosial dibakukan dalam kelembagaan sosial. Keragaman kelembagaan itu sendiri bergantung pada kompleksitas kebutuhan sosial masyarakat.Semakin maju dan modern suatu masyarakat maka tingkat keragaman kelembagaan sosialnya semakin banyak dan komleks.
Aspek kelembagaan sosial masyarakat diwilayah studi menunjukan adanya keanekaragaman kelembagaan sosial masyarakat, namun varian tersebut tidak terlalu mencolok.Kondisi awal keanekaragaman kelembagaan sosial masyarakat cenderung baik dan memadai yang artinya pertumbuhan dan perkembangan unsur – unsur kelembagaan sosial masih dapat beriringan sejalan secara berimbang dengan perubahan sosial masyarakat.Meskipun demikian, secara konseptual para ahli menyebutkan bahwa factor percepatan pertumbuhan dan perkembangan kelembagaan sosial ini bersifat lamban dan tidak secepat perubahan teknologi modernisasi dan perubahan sosial.Ia  akan ada dan muncul bilamana terjadi ketimpangan atau konflik sosial untuk kembali menuju keseimbangan sosial.
Kelembagaan formal masyarakat yang cukup berperanan dalam kehidupan masyarakat dilokasi studi ini seperti halnya di daerah– daerah lain adalah kelembagaan rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dan lembaga di tingkat desa seperti badan perwakilan desa (BPD), pada tingkat kecamatan adalah camat, dan kepolisian sektor (Polsek). Kegiatan kelembagaan formal tersebut dalam menjalankan organisasinya selalu dikoordinasikan dengan pemerintahan setempat.
Adapun kelembagaan non-formal masyarakat yang terdaapat dilokasi rencana studi sangat beragam mulai dari lembaga yang bergerak dibidang sosial, ekonomi, seni, olah raga dan lain sebagainya.
4. Pola Interaksi Masyarakat
Kehadiran proyek pembangunan Ramayana diprakirakan akan mempengaruhi infrastruktur masyarakat, lingkungan sosial dan kebudayaan juga diperkirakan akan memicu meningkatnya jumlah penduduk baik sebagai dampak adanya pembangunan Ramayana maupun para imigran yang dating dengan maksud memperoleh lapangan kerja sehingga masyarakat yang hidup di wilayah rencana pembangunan Ramayana menjadi cukup beragam atau majemuk secara sosial budaya.
Dengan meningkatnya intensitas interaksi, interelasi dan komunikasi antara masyarakat sekitar dengan pihak penhembang dan masyarakat pendatang lainnya cepat atau lambat akan mempengaruhi pula pola pikir, cara hidup dan pola hubungan sosial serta tingkah laku masyarakat setempat, yang pada gilirannya akan berakibat pada seluruh sistem perekonomian terutama dalam ketenagakerjaan, pola konsumsi, sistem menyimpan kekayaan dan proses sosialisasi dalam masyarakat.
Kondisi awal dilokasi rencana pembangunan Ramayana bahwa pola kehidupan masyarakatnya telah menunjukan tingkat kemajemukan baik dari segi etnis, bahasa, agama dan pola interaksi kehidupan lainnya.Begitu juga dengan interaksi dengan masyarakat pendatang, tidak terjadi perbedaan yang mencolok satu dengan lainnya. Masyarakat sangat  terbuka dan menyambut baik para pendatang. Mereka beranggapan bahwa di era keterbukaan sekarang ini kehadiran orang lain atau para pendatang dari luar daerah adalah suatu yang tidak bisa dibendung lagi, dan mereka manganggap kehadiran para pendatang akan dapat memajukan daerah disekitarnya.

5.  Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land
Persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan Pembangunan Ramayana serta fasilitas penunjang lainnya Oleh PT. Jakarta Inti Land diperoleh melalui wawancara langsung dengan tokoh masyarakat, aparat desa/kecamatan setempat, pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan proyek dan kepada masyarakat yang berada dekat dengan lokasi kegiatan.
Secara umum didapatkan gambaran umum bahwa kondisi dinamika masyarakat diwilayah riset relatif baik, dengan prasarana mobilitas dan informasi yang sangat baik. Sebagaimana diketahui pembangunan Desa Cileungsi Kidul merupakan strategi dasar dalam pembangunan daerah dan nasional. Hal ini mengandung arti bahwa pembangunan diupayakan dapat merata ke seluruh desa, sekaligus tentunya berupaya memperluas kesempatan kerja dengan manggiatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan.Untuk itu dalam setiap program pembangunan perlu memperhatikan kebutuhan desa beserta masyarakatnya, sehingga diharapkan pembangunan-pembangunan dapat lebih memepercepat laju perkembangan desa dan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Setiap kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat pada suatu wilayah, akan menimbulkan persepsi negatif  bagi masyarakat di wilayah tersebut. Semakin besar dampak negatif yang akan ditimbulkan, akan semakin negatif pula persepsi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan tersebut. Persepsi negatif masyarakat tersebut pada gilirannya akan menimbulkan resistensi dikalangan masyarakat terhadap kegiatan pembangunan. Sebaliknya setiap kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak positif, apalagi sesuai dengan harapan masyarakat, maka akan menimbulkan persepsi positif dan sekaligus dukungan dikalangan masyarakat.
Persepsi Masyarakat Desa Cileungsi Kidul terhadap Pembangunan Ramayana serta fasilitas penunjang lainnya oleh PT. Jakarta Inti Land dapat dilihat faktor internal masyarakat serta eksternal masyarakat Desa Cileungsi Kidul yang di antaranya adalah:

Faktor Internal
Didalam mengukur faktor internal masyarakat terhadap perusahaan maka dilakukan dengan cara penyebaran angket dan berikut disajikan hasilnya:
Tabel 8. Tabulasi Hasil Wawancara Responden untuk Beberapa Indikator Penting Terkait dengan Aspek Persepsi Masyarakat
No
Uraian Pertanyaan
Persentase (%)
1
Tingkat Pendidikan


Tamat SD
0

Tamat SMP
 10,00

Tamat SMA
 83,33

Sarjana / Diploma
 6,67
2
Asal Etnis


Sunda
80,00 

Jawa
 20,00

Lainnya

3
Tingkat Pendapatan Keluarga Responden (RP/Bulan)


>5.000.000
 0,00

2.000.000 - 5.000.000
 66,67

1.000.000 - 2.000.000
 30,00

< 1.000.000
 3,33
4
Apakah Bapak/Ibu mengetahui adanya rencana pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land?


Tahu dan jelas
 0,00

Tahu tapi kurang jelas
10,00

Tidak tahu sama sekali
 90,00
5
Apakah Bapak/Ibu setuju dengan rencana Pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land?


Setuju
 66,67

Setuju dengan syarat
 33,33

Tidak setuju
 0,00
6
Menurut Bapak/Ibu kemungkinan apa yang akan terjadi dengan rencana Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land?


Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
53,33

Meningkatkan kesejahteraan Bapak/Ibu dan keluarga
 16,67

Tidak akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
 30,00

Menurunkan kesejahteraan masyarakat sekitar
 0,00
7
Apa harapan Bapak/Ibu terhadap rencana Pembangunan Ramayana tersebut?


Dapat menyerap tenaga kerja lokal
26,67

Meningkatkan perekonomian
23,33

Membuka peluang usaha
20,00

Tersedianya fasilitas sosial dan umum
16,67

Menjalankan dan mengembangkan CSR
3,33

Daerah disekitarnya menjadi lebih baik dan tertata
10,00
8
Peluang kerja seperti apakah yang diharapkan dengan keberadaan pembangunan Ramayana tersebut?


Karyawan pengembang
66,67

Staf keamanan / Satpam
13,33

Karyawan kontraktor / para tenant
10,00

Buruh harian / tukang bangunan
10,00
9
Bagaimana peluang usaha yang diharapkan dengan adanya pembanguan Ramayana tersebut?


Penyedia bahan dan material untuk bangunan
13,33

Usaha angkutan / transportasi
20,00

Usaha penyediaan bahan makanan (Catering)
30,00

Usaha loundry
16,67

Usaha rumah kontrakan untuk pekerja dan karyawan
13,33

lain – lain
6,67
Sumber: Hasil Analisis data primer, 2014

Faktor pendidikan responden didominasi oleh pendidikan sekolah menengah atas (SMA) yang mencapai 83,33%, kemudian SMP 10%, dan SD 0%, sedangkan sisanya lulus Sarjan/Diploma6,67%. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa tingkat pendidikan responden disekitar lokasi Rencana pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor – Jawa Barat relatif  baik , karena sebagian besar responden dalam tingkat pendidikan yang telah menempuh pendidikan tingkat pertama sampai perguruan tinggi.
Tingkat pendidikan sangat penting untuk diperhatikan karena tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah laku mereka. Oleh karena itu untuk rencana kegiatan pembangunan Ramayana, sikap dan persepsi responden akan sangat beragam dan salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah tingkat pendidikan. Dengan tingkat pendidikan yang relatif memadai maka jawaban dan tanggapan responden akan lebih rasional dan lebih dapat dipertanggungjawabkan secara objektif. Persentase dari data tingkat pendidikan tersebut disajikan pula dalam grafik berikut.
Gambar 1. Persentase data tingkat pendidikan

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan juga adalah tingkat pendapatan, tingkat pendapatan responden merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan dan kesejahteraan keluarga, pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarganya termasuk tingkat respon terhadap suatu perubahan dan inovasi terbaru. Makin tinggi tingkat pendapatannya diharapkan akan makin tinggi tingkat kesejahteraan kehidupannya dan tingkat responnya terhadap dinamika dan perubahan sosial sekitarnya.
Tingkat pendapatan masih menjadi indikator utama tingkat kesejahtreaan masyarakat, disamping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya. Perkembangan tingkat pendapatan masyarakat dapat dilihat dari tingkat pendapatan perkapita dan pendapatan rata-rata per penduduk. Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang lainnya setiap orang memerlukan pekerjaan. Dengan bekerja mereka akan memperoleh pendapatan, apabila pendapatan tersebut dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dan mencukupi kebutuhan rumah tangga lainnya maka keluarga tersebut dikatakan makmur.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sumber pendapatan masyarakat disekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan adalah sebagai pegawai / Karyawan, wiraswasta  dan  pekerjaan samping dan Ibu rumah tangga. Penghasilan rata – rata masyarakat setiap bulan adalah kurang dari 1 juta rupiah hanya 3,33%, penghasilan antara 1 juta samapi 2 juta rupiah  30,00%, antara 2 juta sampai 5 Juta rupiah  66,67% dan tidak ada yang berpenghasilan lebih dari 5 juta rupiah. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.

Gambar 2. Persentase data penghasilan per bulan

Adapun pandangan, sikap dan persepsi masyarakat yang berkembang terkait dengan kegiatan Pembangunan  yang disarikan dibawah:
1.    Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang rencana Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land?
Berdasarkan hasil survey dari wawancara kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan bahwa hamper semua responden tidak mengetahui yaitu  mencapai  90%, tahu tapi kurang jelas 10% dan 0%yang mengetahui dengan jelas Rencana Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Sedikitnya jumlah responden yang mengetahui tentang rencana pembangunan tersebut, karena dari pihak pengembang/pemrakarasa belum melakukan sosialisasi pembangunan, dan perlu meretes sampai tingkat RT atau RW bagi masyarakat terdekat dari lokasi proyek. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.

Gambar 3. Persentase data tingkat ketahuan terhadap rencana pembangunan

Adapun alasan responden yang menyatakan belum mengetahui disebabkan karena ketidaktahuan serta ketidakjelasan jadwal pelaksanaan dari rencana pembangunan tersebut. Bagi masyarakat yang belum mengetahui tentang rencana pembangunan tersebut, kewajiban perusahaan adalah memberikan pengetahuan dan informasi yang jelas dan transfaran kepada masyarakat sekitarnya tentang rencana pembangunan tersebut sehingga tidak menimbulkan ekses sosial dan persepsi masyarakat sehingga dapat mengganggu dan menghambat rencana pembangunan nantinya.
2.      Apakah Bapak/Ibu setuju dengan rencana pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Lan tersebut?
Rencana Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor diprakirakan akan memberikan dampak dan pengaruh terhadap psikologis dan proses interaksi sosial masyarakat sekitarnya, salah satu dampak dan pengaruh terhadap interasksi sosial masyarakat yaitu berupa respon, tanggapan dan sikap terhadap rencana kegiatan tersebut, sikap masyarakat dan berupa penolakan atau menerima tentang rencana itu (setuju atau tidak setuju). Berdsarkan pengetahuan dan/atau pemahaman responden tentang rencana kegaitan tersebut maka sebagian besar responden menyatakan setuju  dengan persetasi 66,67% dan 33,33% responden menyatakan setuju dengan syarat sedangkan yang menyatakan tidak setuju tidak adaatau 0%. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 4. Persentase data persetujuan masyarakat

Kelompok masyarakat yang menyatakan setuju meinginkan keberadaan Pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land tersebut harus dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat sekitar lokasi Pembangunan yaitu penerimaan tenaga kerja lokal, dan memberikan skala prioritas dalam perekrutan tenaga kerja lokal, dapat membuka peluang usaha, dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan pendapatan masyarakat seiring adanya aktifitas kawasan industri, dapat memajukan perekonomian masyarakat dan wilayah sekitarnya. Adapun kelompok yang setuju dengan syarat lebih banyak karena masyarakat tidak ingin lingkungan tempat tinggalnya begitu saja dibebaskan tanpa ada timbal balik atau memberikan manfaat bagi masyarakat dari perusahaan serta adanya kekhawatiran masyarakat tentang dampak negatif berupa kebisingan, udara yang berdebu, kemacetan dan dampak negatif lainnya.
3.      Menurut Bapak/Ibu kemungkinan apa yang akan terjadi dengan rencana Pembangunan Ramayana Oleh PT. Jakarta Inti Land?
Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor akan dipersepsikan berbeda oleh masyarakat dalam hal kemungkinan yang akan terjadi ketika rencana pembangunan tersebut dilaksanakan baik dampak positif ataupun dampak negatifnya. Berdasrkan hasil survey yang dilakukan tentang hal apa saja yang akan terjadi dengan rencana pembangunan Ramayana, tanggapan masyarakat yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar (53,33%), Meningkatkan kesejahteraan Bapak/Ibu dan keluarga (16,67%), Tidak akan berpengaruh terhadap kesejahteraan (30%) dan tidak ada yang memprediksi akan menurunkan kesejahteraan masyarakat sekitar (0%). Data tersebut tersaji dalam grafik berikut.
Gambar 5. Persentase data prediksi masyarakat

Dari data tersebut memperlihatkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pembangunan Ramayana ini akan berpengaruh terhadap peningatan kesejahteraan sehingga tidak ada yang tanggapan masyarakat bahwa pembangunan ini akan menurunkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Adapun persepsi pembangunan tersebut tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dikarenakan mereka tetap menganggap bahwa peningkatan kesejahteraan akan terjadi ketika masyarakat mau berusaha baik ada perencanaan pembangunan ini ataupun tidak.

4. Apa harapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap rencana Pembangunan Ramayana tersebut?
Rencana Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor diharapkan dapat memberikan pengaruh dan dampak positif kepada lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa dari pembangunan tersebut masyarakat mengharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal dengan persentase 26,67%, meningkatkan perekonomian 23,33%, membuka peluang usaha 20%, tersedianya fasilitas sosial dan umum 17,33%, menjalankan dan mengembangkan CSR 3,33%, dan daerah disekitarnya menjadi lebih baik dan tertata 10%. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 6. Persentase data  harapan masyarakat

5. Peluang kerja seperti apakah yang diharapkan dengan keberadaan pembangunan Ramayana tersebut?
Rencana Kegiatan Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor oleh PT. Jakarta Inti Land  diharapkan mampu memberikan perubahan pada masyarakat terutama peningkatan finansial dengan bekerja ditempat yang direncanakan tersebut. Masyarakat ingin ikut andil dalam pendapatan kerja di perusahaan tersebut sebagi karyawan pengembang66,67%, staf keamanan / satpam 13,33%,  karyawan kontraktor/para tenant 10%, sebagai buruh harian/tukang bangunan 10%,. Data tersebut tersaji dalam grafik berikut.
Gambar 7. Persentase data peluang kerja yang diharapkan

5. Bagaimana peluang usaha yang diharapkan dengan adanya pembangunan Ramayana tersebut?
Berdasarkan hasil survey bahwa selain mendapat kerja di perusahaan yang direncanakan, dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan seterusnya masyarakat responden ingin melakukan usaha mandiri sebagai pendapatan sampinganya yaitu penyediaan bahan dan material untuk pembangunan 13,33%, Usaha angkutan/transportasi 20%, usaha penyediaan bahan makanan (catering) 30%, usaha loundry 16,67%, usaha rumah kontrakan untuk para pekerja dan karyawan 13,33%, dan beberapa usaha lain sebanyak 6,67%. Data tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut.
Gambar 8. Persentase data peluang usaha


KOMPONEN KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui beberapa upaya diantaranya adalah dengan perbaikan sanitasi lingkungan, sehingga dengan sanitasi lingkungan yang baik maka diharapkan penyakit berbasis lingkungan dapat diminimalisasi bahkan dicegah. Status kesehatan masyarakat ditunjukkan dari beberapa indikator, diantaranya adalah  Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu, dan Angka Kematian Bayi.


a.    Tenaga Kerja Kesehatan
Tenaga kesehatan di Puskesmas Cileungsi terdiri dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat ahli, perawat gigi, analis laboratorium, asisten apoteker, piñata radiologi, tenaga promkes, pelaksana gizi, pelaksana kesehatan lingkungan, tenaga administrasi, dan berbagai tenaga lainnya. Setiap tenaga kesehatan melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing sesuai dengan disiplin ilmunya sehingga pelayanan Kesehatan Puskesmas Cileungsi dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk lebih detailnya tenaga jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Cileungsi disajikan pada tabel 9
Tabel 9. Tenaga kesehatan di Kecamatan Cileungsi Tahun 2013
No.
Kategori
PNS
PTT
Sukwam
Jumlah
Standard
1
Kedokteran Umum
2
2
0
4
6
2
Kedokteran Gigi
1
0
0
1
2
3
Sarjana Kesehatan Masyarakat
0
0
0
0
4
4
Perawat
3
2
0
5
10
5
Bidan Puskesmas
6
8
0
14
15
6
Bidan Desa
0
4
0
4
7
7
TP Gizi
1
0
0
1
2
8
Perawat Gigi
1
0
0
1
2
9
Kesling
1
0
0
1
1
10
Analis Kesehatan
1
0
0
1
1
11
Surveilans
0
0
0
0
1
12
Administrasi
1
0
2
3
5
13
Apoteker / asist apoteker
1
0
0
1
1
14
Satpam
0
0
0
0
4
15
Dapur
0
0
0
0
2
16
Kebersihan
0
0
3
3
3
17
Pengemudi
1
0
0
1
1

Jumlah
19
16
5
36
67
Sumber: Puskesmas Cileungsi Dalam Angka Tahun 2013

b.   Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan suatu sarana penting yang harus dimiliki suatu daerah. Sarana kesehatan yang umumnya terdapat di suatu daerah meliputi rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, poliklinik, posyandu, apotik, dan bidan. Sarana kesehatan menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat apabila menderita sakit. Berikut ini adalah gambaran mengenai sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Cileungsi.
Tabel 10.Jumlah tempat pelayanan kesehatan di Kecamatan Cileungsi Tahun 2013
No
Nama Desa
RS
Pustu
Puskesmas
Posyandu
Pos KB
Balai Pengobatan
1
Dayeuh
-
-
-
15
1
8
2
Mampir
-
1
-
11
1
2
3
Setusari

-
-
12
1
1
4
Cipeucang
1
-
-
11
1
2
5
Jatisari
-
-
-
9
1
1
6
Gandoang
-
-
1
12
1
2
7
Mekarsari
-
-
--
8
1
2
8
Cileungsi Kidul
-
-
-
17
1
9
9
Cileungsi
1
-
1
18
1
9
10
Limusnunggal
2
-
-
25
1
17
11
Pasir Angin
-
1
1
16
1
2
12
Cipenjo
-
1
-
16
1
3
Jumlah
4
3
3
170
9
58
Sumber: Kecamatan Cileungsi Dalam Angka 2013

c.    Pola Penyakit 
Faktor lingkungan termasuk perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap pola penyakit, seperti meningkatnya angka kesakitan dan kematian serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular seperti malaria, diare, dan lain-lain. Beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain ketersediaan sumber daya termasuk kapasitas tenaga kesehatan, perubahan iklim, perubahan pemanfaatan lahan, resistensi parasit terhadap obat anti malaria dan resistensi nyamuk vektor terhadap insektisida, mobilitas penduduk, dan kemiskinan serta akses terhadap pelayanan kesehatan.
Perubahan iklim akan berpengaruh langsung terhadap meningkat atau berkurangnya habitat perkembang-biakan vektor, umur nyamuk sehingga akan meningkatkan kepadatan populasi vektor yang meningkatkan risiko penularan malaria.
Terjadinya beban ganda yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk, mobilitas penduduk yang tinggi serta perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif dan usia lanjut, akan berpengaruh terhadap jumlah serta jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di masa datang.
Berdasarkan data Laporan Puskesmas Cileungsi tahun 2013 jenis penyakit yang paling banyak diderita masyarakat sekitar lokasi studi yaitu penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang selanjutnya diikuti jenis penyakit  diare, dan posisi ketiga 10 jenis penyakit yang banyak di temukan yaitu penyakit tukak lambung, dan lain-lain. Untuk lebih detailnya disajikan pada tabel 11.
Tabel 11. Penyakit Khusus Puskesmas Cileungsi tahun 2013
No.
Nama Penyakit
Jumlah
1
ISPA
14.325
2
Diare
3.351
3
Tukak Lambung
3.172
4
Hipertensi
1.920
5
Dermatitis
1.752
6
Demam Typhoid
1.279
7
Myalgia
990
8
Gastroduodentis
880
9
Rhematoid Artritis
111
10
Lain-lain
1.694
Sumber: Puskesmas Cileungsi , 2013

KOMPONEN SOSIAL EKONOMI BUDAYA
a.   Perubahan persepsi masyarakat
Persepsi adalah tanggapan, penerimaan langsung dari suatu serapan, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi meupakan hal yang mempengaruhi sikap, dan sikap akan menentukan perilaku. Dengan kata lain dapatv disimpulkan bahwa persepsi akan mempengaruhi perilaku seseorang atau perilaku merupakan persepsi yang dimilikinya.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Oleh karena itu persepsi persepsi yang terbentuk dapat berubah dari yang sebelumnya positif (menerima) menjadi negatif (menolak) atau sebaliknya tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan. Sensasi – sensasidari lingkungan akan diolah bersama – sama  dengan hal – hal yang dipelajari sebelumnya baik berupa harapan – harapan, nilai – nilai, sikap maupun ingatan.begitupun dengan rencana pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land ini persepsi masyarakat akan sangat dipengaruhi dengan apa yang dilihat, disaksikan, didengar dan dirasakan sebelumnya tentang aktivitas perusahaan tersebut. Perubahan persepsi masyarakat dapat terjadi pada setiap tahapan pembangunan.Adapu pada tahap prakonstruksi sumber dampak perubahan persepsi masyarakat yaitu adanya kegiatan konsultasi publik.
Pada Tahap PraKonstruksi,  kegiatan konsultasi publik pada rencana pembangunan Ramayana diprakirakan akan dapat berdampak pada persepsi masyarakat sekitarnya. Persepsi masyarakat yang terbentuk pada saat kegiatan konsultasi publik lebih cenderung disebabkan oleh informasi yang diterima masyarakat tidak lengkap dan adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari pembangunan tersebut. Adanya kekhawatiran tentang dampak negatif dari pembangunan seperti gangguan lalu lintas, polusi udara dan ada kerusan jalan pada saat kegiatan mobilitas alat dan material serta dampak negatif lainnyaakan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Kekhawatiran masyarakat tersebut terungkap pada saat dilakukan konsultasi publik yang dilakukan di kantor Desa Cileungsi Kidul.
Kegiatan konsultasi publik dapat berfungsi untuk merubah persepsi negatif masyarakat terhadap rencana kegiatan menjadi persepsi yang positif dengan mensosialisasikan berbagai upaya yang akan dilakukan untuk mencegah ataupun mengelola dampak negatif yang akan timbul dari rencana kegiatan PT. Jakarta Inti Land.Penerimaan yang baik dari masyarakat terhadap keberadaan kegiatan perusahaan pada tahap prakonstruksi merupakan salah satu kunci utama kelancaran kegiatan selanjutnya yakni pada tahap prakonstruksi, konstruksi, hingga  operasi.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang terkena dampak, jenis dampak persepsi masyarakat pada tahap prakonstuksi tergolong dampak negatif penting (-P). Uraian kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting (Keputusan Kepala Bapedal nomor 056 tahun 1994) disajikan pada tabel 12.
Tabel 12.        Penentuan dampak penting kegiatanPembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap persepsi masyarakat.
Kriteria
Deskripsi
Sifat dan Pentingnya Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak relatif besar. 100 % dari jumlah penduduk Desa Cileungsi KidulKecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
-P
Intensitas dampak
Intensitas dampak relatif rendah, yaitu selama tahap prakonstruksi yang relatif singkat.
Persepsi negatif masyarakat berpotensi terjadi pada tahap selanjutanya.
-P
Lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung relatif singkat, selama tahap praoperasi berlangsung.
-P
Luas persebaran dampak
Persebaran dampak relatif kecil hanya di sekitar Desa Cileungsi Kidul
-TP
Berbalik tidaknya dampak
Persepsi dapat berubah dari positif menjadi negatif dan sebaliknya. Persepsi negatif masyarakat pada tahap ini dapat dikelola dengan pendekatan partisipatif sehingga dampak yang ditimbulkan bersifat dapat dipulihkan
-TP
Sifat Komulatif dampak
Persepsi masyarakat dapat berlangsung selama tahapan kegiatan (hingga operasi). Persepsi masyarakat pada tahap ini apabila tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan konflik yang mengakibatkan keresahan masyarakat pada setiap tahap selanjutnya (konstruksi dan operasi)
-P
Komponen lain yang terkena dampak
Sosialisasi rencana kegiatan dan pembebasan lahan berdampak pada persepsi masyarakat terhadap PT. Jakarta Inti Land, apabila tidak dikelola dengan baik berpotensi menyebabkan potensi konflik di masyarakat dan hal ini akan berdampak pada tahapan kegiatan selanjutnya
-P
Kesimpulan
-P
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber : Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012

Berdasarkan uraian diatas maka persepsi masyarakat pada  tahap prakonstruksi dikategorikan sebagai dampak negati penting(-P)

Pada Tahap Konstruksi, persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan Ramayana diprakirakan dapat terjadi akibat dari kumulatif dampak rekruitmen tenaga kerja selama tahap konstruksi, dampak kecemburuan sosial warga karena pengunaan tenaga kerja luar, dan perkiraan keresahan warga terhadap dampak negatif yang akan ditimbulkan dari rencana kegiatan.
Kegiatan rekruitmen tenaga kerja konstruksi diprakirakan akan berdampak positif pada persepsi dan sikap masyarakatterhadap rencana kegiatan pembangunan Ramayana. Masyarakat sangat berharap bahwa kegiatan proyek ini mampu menampung banyak tenaga kerja lokal bdengan berbagai keahlian dan kualifikasi.Bekerja di proyek pembangunan Ramayana baik tahap konstruksi dan operasi memunculkan harapan masyarakat untuk dapat bekerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.Persepsi masyarakat yang semula kurang baik dan adanya kekawatiran dari dampak pembangunan tersebut, maka engrekruitmen tenaga kerja konstruksi ini memberikan harapan adanya kesempatan kerja baru sehingga menyebabkan persepsi masyarakat menjadi baik dan positif.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang terkena dampak, jenis dampak persepsi masyarakat pada tahap operasi tergolong dampakpositif/negatif penting (+/-P).Uraian kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13. Penentuan dampak penting kegiatan Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap persepsi masyarakat pada tahap konstruksi
Kriteria
Deskripsi
Sifat dan Pentingnya Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak
Persebaran dampak relatif besar selain Desa Cileungsi Kidul  yang langsung bersentuhan dengan Ramayana juga sebarannnya sampai pada desa - desa yang berbatasan langsung dengan Desa Cileungsi Kidul
+/-P
Intensitas dampak
Intensitas dampak tinggi dan terjadi selama tahap konstruksi berlangsung.
- P
Lamanya dampak berlangsung
Lamanya dampak berlangsung cukup lama, yaitu selama tahap konstruksi pembangunan Ramayana
- P
Luas persebaran dampak
Persebaran dampak relatif besar selain Desa Cileungsi Kidul yang langsung bersentuhan dengan Ramayana juga sebarannnya sampai pada desa – desa yang berbatasan langsung dengan ketiga desa tersebut
-P
Berbalik tidaknya dampak
Persepsi negatif masyarakat terhadap rencana kegiatan konstruksi pembangunan Ramayana dapat dikelola dengan pendekatan partisipatif sehingga mengarah ke sifat positif melalui program community development perusahaan
+/-P
Sifat Komulatif dampak
Persepsi negatif masyarakat terakumulasi menjadi konflik potensial yang dapat berlangsung terus menerus selama tahap operasional perusahaan
-P
Komponen lain yang terkena dampak
Persepsi negatif masyarakat pada setiap tahapan konstruksi berpotensi menimbulkan konflik
-P
Kesimpulan
-P
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber : Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012

Berdasarkan uraian diatas maka persepsi masyarakat pada  tahap opersi dikategorikan sebagaidampakpositif/negatif penting(+/-P)

Pada Tahap Operasi, persepsi masyarakat terhadap rencana pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land diperkirakan dapat terjadi akibat dari kumulatif dampak rekruitmen tenaga kerja selama tahap operasi dan diperkirakan warga terhadap dampak negatif yang akan ditimbulkan dari aktifitas operasional Ramayana dan fasilitasnya.
Persepsi yangf terbentuk di masyarakat diprakirakan dapat bersifat positif dan dapat juga bersifat negatif. Adapun yang positif jika dalam pelaksanaan dan operasional Ramayana dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi masyarakat sekitarnya seperti terserapnya tenaga kerja lokal, masyarakat dapat bermitra dengan pengelola Ramayana dalam pengadaan bahan dan kebutuhan operasional Ramayana, adanya hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dalam merencanakan kegiatan pembangunan yang disesuaikan dengan tupoksi dan kewenangannya dengan tetap melibatkan dinas terkait sehingga keberadaan Ramayana dapat dirasakan manfaat dan kehadirannya baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya yang memanfaatkan layanan jasa tersebut.
Adapun yang bersifat negatif, jika dalam pelaksanaan dan operasinya Ramayana memberikan dampak negatif seperti terjadinya kemacetan lalu lintas, penambahan polusi udara, kesenjanagan antara pengelola dengan masyarakat sekitar, kerusakan jalan, dan daerah sekitar menjadi rentan terjadinya bencana alam.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang terkena dampak, jenis dampak persepsi masyarakat pada tahap operasi tergolong dampak negatif penting (-P).Uraian kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting (Keputusan Kepala Bapedal nomor 056 tahun 1994) disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Penentuan dampak penting kegiatan pengembangan perusahaan terhadap persepsi masyarakat pada tahap operasi
Kriteria
Deskripsi
Sifat dan Pentingnya Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak
Persepsi masyarakat pada kegiatan pembangunan Ramayana terutama pada saat operasi akan sangat mempengaruhi masyarakat lokasi kegiatan yaitu Desa Cileungsi Kidul
-P
Intensitas dampak
Lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak pada tahap operasi relative besar dan akan berlangsung lama. Mayarakat yang akan terkena dampak bukan hanya sejumlah orang yang terserap sebagai tenaga kerja operasi melainkan masyarakat yang beusaha dan mencari nafkah di dalam dan diluar atau sekitar lokasi kegiatan.
-P

Luas persebaran dampak
Luas persebaran dampak tidak hanya meliputi wilayah sekitar lokasi kegiatan operasional Ramayana yaitu Desa Cileungsi Kidul, melainkan menyebar untuk wilayah atau desa sekitarnya.
-P
Berbalik tidaknya dampak
Dampak perubahan persepsi masyarakat dapat berbalik jika sumber dampak dapat dikelola dengan baik. Sifat dampak berbalik, dapat berubah/pulih sesui dengan stimulus yang diterima masyarakat dari kegiatan pembangunan Ramayana.
-TP
Sifat Komulatif dampak
Dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat kumulatif karena dampak berlangsung terus menerus dari tahap prakonstruksi, konstruksi, maupun selama tahap operasi
-P
Komponen lain yang terkena dampak
Tidak ada, komponen lain yang akan terkena dampak oleh persepsi masyarakat
-P
Kesimpulan
-P
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber : Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012

Berdasarkan uraian diatas maka persepsi masyarakat pada  tahap opersi dikategorikan sebagai dampak negatif penting(-P)

b.        Kesempatan Kerja
Pada Tahap konstruksi, kegiatan penerimaan tenaga kerja akan secara langsung memberikan dampak pada kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Kesempatan kerja yang dimaksud akan tercipta pada aktivitas di dalam proyek. Dampak kesempatan kerja yang cukup banyakbagi masyarakat sekitarnya.
Pada tahap konstruksi rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land ini akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 100 orang untuk kebutuhan tenaga kerja konstruksi. Pada umumnya tenaga kerja ini dimiliki oleh perusahaan kontraktor karena menjadi staf tetap perusahaan kontraktor yang bersifat sementara (kontrak). Dalam hal ini pemrakarsa akan mensarankan kepada kontraktor pelaksana untuk merekrut tenaga kerja lokal atau masyarakat setempat. Perekrutan tenaga kerja ini akan disesuiakan dengan keahlian masing – masing dan sesui dengan persyaratan yang telah ditentukan agar pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan secara optimal.
Dilihat dari jumlah manusia, lamanya dampak belangsung, dan kemungkinan terjadi peningkatan pendapatan sebagian warga masyarakat (pekerja), maka besaran dampak terbukanya kesempatan kerja yang ditimbulkan oleh kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land ini termasuk kecil dan bersifat positif penting (+P).
Berdasarkan uraian diatas, kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting PP 27 Tahun 2012 dapat dijelaskan pada table 15.
Tabel 15. Penentuan dampak penting Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor terhadapkesempatan kerja
Kriteria
Deskripsi
Sifat dan Pentingnya Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah tenaga kerja yang akan terserap sekitar 100 orang untuk kebutuhan konstruksi.
+P
Intensitas dampak
Intensitas dampak relatif sedang yaitu terbatas pada sejumlah orang yang terserap sebagai tenaga kerja masa konstruksi. Tetapi secara akumulatif akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat sekitar
+P
Lamanya dampak berlangsung
Dampak akan terjadi selama kegiatan  dilakukan.
+P
Luas persebaran dampak
Persebaran dampak tergolong luas. Kesempatan kerja tidak terbatas dari masyarakat Desa Cileungsi Kidul tetapi juga berasal dari beberapa daerah lainnya
TP
Berbalik tidaknya dampak
Sifat dampak berbalik, dapat berubah sesuai dengan stimulus yang diterima masyarakat
+P
Sifat Komulatif dampak
Dampak berlangsung terus menerus selama tahap konstruksi, serta dapat berasal dari beberapa sumber kegiatan yang menimbulkan efek yang sinergetik
+P
Komponen lain yang terkena dampak
Kesempatan kerja memiliki multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat sekitar seperti kesejahteraan khususnya bagi masyarakat lokal maupun masyarakat Kabupaten Bogor
+P
Kesimpulan
+P
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber : Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012

Berdasarkan uraian diatas maka peningkatan kesempatan kerja masyarakat pada  tahap konstruksi dikategorikan sebagai dampak positif penting(+P)

Pada tahap operasi, dampak kesempatan kerja diprakirakan dapat rejadi akibat dari kegiatan rekrutmen tenaga kerja operasi. Rencanapembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor mendapatkan porsi yang baik pada masa penerimaan tenaga kerja oleh pihak perusahaan PT. Jakarta Inti Land.Kebutuhan tenaga kerja pada tahap operasi akan terbagi menjadi tenaga kerja terampil dan tenaga kerja non terampil. Prioritas penerimaan tenaga kerja akan dilakukan terhadap masyarakat sekitar pembangunan Ramayanayang memenuhi kualifikasi. Sejumlah posisi pekerjaan diharapkan dapat diisi oleh masyarakat lokal terlebih pada posisi tenaga terampil yang memerlukan keahlian dan latar belakang pendidikan tertentu seiring dengan meningkatnya lulusan perguruan tinggi.Selain kesempatan kerja secara langsung, terbuka pula kesempatan kerja secara tidak langsung melalui peluang berusaha bagi masyarakat sekitar lokasi pembangunan Ramayana.
Berdasarkan intensitas dampak, lamanya dampak berlangsung, berbalik tidaknya dampak, sifat kumulatif dampak dan komponen lingkungan lain yang terkena dampak, jenis dampak peningkatan kesempatan kerja pada tahap operasi tergolong dampak positif penting (+P).Uraian kepentingan dampak berdasarkan kriteria dampak penting (Keputusan Kepala Bapedal nomor 056 tahun 1994) disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Penentuan dampak penting Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap peningkatan kesempatan kerja
Kriteria
Deskripsi
Sifat dan Pentingnya Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak
Karena tenaga kerja pada tahap operasi, tidak begitu besar beberapa spesifikasi pekerjaan tenaga terampil yang dibutuhkan dapat merekrut tenaga kerja lokal (masyarakat sekitar) yang memiliki latar belakang pendidikan tertentu.
+P
Intensitas dampak
Intensitas dampak berlangsung adalah tinggi dan terjadi selama kegiatan operasi berlangsung.
+P
Lamanya dampak berlangsung
Dampak akan terjadi selama kegiatan  dilakukan.
+P
Luas persebaran dampak
Persebaran dampak relatif luas. Kesempatan kerja tidak terbatas bagi masyarakat Desa Cileungsi Kidul tetapi juga berasal dari daerah lainnya.
+P
Berbalik tidaknya dampak
Dengan adanya Ramayana diharapkan selain dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar juga dapat membentuk kemandirian masyarakat. Sifat dampak berbalik sesui dengan stimulus yang diterima masyarakat.
+P
Sifat Komulatif dampak
Bersifat kumulatif, karena penerimaan tenaga kerja lokal berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan hal ini berlangsung selama kegiatan operasi. Peningkatan pendapatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat lokal itu sendiri.
+P
Komponen lain yang terkena dampak
Penerimaan tenaga kerja lokal selama tahap operasi dapat menimbulkan dampak sekunder lainnya seperti peningkatan kualitas pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal
+P
Kesimpulan
+P
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber : Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012

Berdasarkan uraian diatas maka peningkatan kesempatan kerjamasyarakat pada  tahap opersi dikategorikan sebagai dampak positif penting(+P)

c .Peluang Berusaha
Pada tahap konstruksi, rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land diprakirakan akan berdampak pada peluang usaha. Adapun sumber dampak adalah dari kegiatan mobilisasi dan demobilisai alat dan material.Peluan usaha tersebut dapat terjadi jika dalam pengadaan barang dan material dari rencana pembangunan Ramayana dapat memaksimalkan bahan dan material yang tersedia dilokasi kegiatan terutama bahan dan material yang mudah didapat sepert batu, pasir, tanah timbunan dan semen serta bahan lainnya.
Adanya kegiatan pembangunan Ramayana memunculkan harapan masyarakat untuk bisa terlibat dan bekerjasama dalam pemanfatan kegiatan tersebut untuk berusaha seperti usaha jasa transportasi/angkutan, usaha penyediaan makanann (Catering), usaha laundry, usaha rumah kontrakan dan lain sebagainya.
Berdasrkan hal tersebut maka dampak dari rencana kegiatan pembangunan Ramayana oleh PT. Jakarta Inti Land terhadap peluang berusaha disekitar lokasi proyek termasuk besar dan bersifat positif penting (+P) yang dapat diuraikan pada table 17.
Tabel 17. Penentuan dampak penting Pembangunan Ramayana di Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor terhadap peluang berusaha
Kriteria
Deskripsi
Sifat dan Pentingnya Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak yaitu meliputi Desa Cileungsi Kidul dan daerah lain yang melakukan usaha di dalam dan di sekitar wilayah studi
+P
Intensitas dampak
Intensitas dampak berlangsung adalah tinggi dan terjadi selama kegiatan operasi berlangsung.
+P
Lamanya dampak berlangsung
Dampak akan terjadi selama kegiatan  dilakukan.
+P
Luas persebaran dampak
Persebaran dampak relatif luas. Peluang berusaha tidak terbatas bagi masyarakat Desa Cileungsi Kidul tetapi juga berasal dari daerah lainnya.
+P
Berbalik tidaknya dampak
Dengan adanya Ramayana diharapkan selain dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar juga dapat membentuk kemandirian masyarakat. Sifat dampak berbalik sesui dengan stimulus yang diterima masyarakat.
+P
Sifat Komulatif dampak
Bersifat kumulatif, karena penerimaan tenaga kerja lokal berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan hal ini berlangsung selama kegiatan operasi. Peningkatan pendapatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat lokal itu sendiri.
+P
Komponen lain yang terkena dampak
Peluang berusahaselama tahap konstruksi maupun operasi dapat menimbulkan dampak sekunder lainnya seperti peningkatan kualitas pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat lokal
+P
Kesimpulan
+P
Keterangan : P = Penting, TP = Tidak Penting
Sumber : Kriteria dampak bersarkan PP No 27 Tahun 2012

Berdasarkan uraian diatas maka peluang berusaha pada  tahap konstruki maupun opersi dikategorikan sebagai dampak positif penting(+P)



1 comment:

  1. Casino Site - Lucky Club Live
    Lucky Club offers you the ultimate in online luckyclub.live gambling, online gaming and entertainment! Play Slots, Blackjack, Roulette and more! No Sign-Up or Download needed

    ReplyDelete